Calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 01, Hendrar Prihadi, menyebut persoalan perumahan di Jateng baru bisa diselesaikan selama 21 tahun. Hendra Pribadi juga menanyakan kepada cawagub nomor urut 02, Taj Yasin, soal program yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Hendi sapaan akrabnya menyebut sampai hari ini masih ada 324 ribu persoalan perumahan di Jateng dan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jateng persoalan perumahan itu baru bisa terselesaikan selama 21 tahun.
"Gus Yasin mesti paham bahwa data yang ada, ada backlog atau persoalan perumahan mencapai 324 ribu sampai dengan hari ini. Padahal menurut data pada RPJPD yang ada di pemerintah Jateng, itu baru bisa disiapkan per tahun 15 ribu, maka kalau kita hitung ini perlu waktu 21 tahun," ujar Hendi dalam sesi debat Cawagub Jateng, di MCC Semarang, Rabu (30/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendi lantas menanyakan kepada Taj Yasin mengenai program yang dibawa oleh Cagub Paslon 02 untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Apakah Gus Yasin memberi masukan ke calon gubernurnya kira-kira program apa yang bisa membuat backlog bisa teratasi," tanya Hendi.
Cawagub nomor urut 02, Tak Yasin pun merespons 324 ribu perumahan yang disebutkan oleh Hendi. Mantan Wakil Gubernur Jateng itu mengatakan bahwa dalam satu tahun pemerintah provinsi Jateng bisa mengintervensi 62 ribu rumah dalam satu tahun.
"Bahwa 324 ribu itu dalam satu tahun bisa diintervensi sebanyak 62 ribu, artinya bisa diselesaikan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah," ujar Taj Yasin.
Taj Yasin mengungkapkan bahwa dirinya dan Ahmad Luthfi mempunyai program 1 KK (kartu keluarga), 1 rumah layak huni.
"Jadi tidak perlu khawatir masyarakat Jawa Tengah kami sebagai pemimpin ketika panjenengan memilih, kami akan memikirkan itu semua, maka dari itu saya ucapkan terima kasih Mas Hendi yang menyemangati kita, untuk pembangunan Jawa Tengah termasuk ketersediaan rumah layak huni yang tadi," pungkasnya Taj Yasin.
(apl/sip)