Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak akan lagi menggunakan strategi catenaccio yang pernah diterapkan di Pemilu dan Pilpres lalu. Mereka menyiapkan strategi baru untuk Pilgub Jateng 2024 ini.
Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) menjelaskan pasca Pemilu Februari lalu, PDIP memang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mereka kini harus melakukan evaluasi untuk mencari apa penyebab strategi mereka tumbang.
"Dulu di (GOR Jatidiri) dengan yakin kita mengatakan kami punya pasukan, waktu itu kita terlalu percaya diri. Kami pakai catenaccio walau tidak katakan bakal menang. Tapi kami yakin ces pleng, ternyata ngglethak (tumbang). Kenapa kok ngglethak, kenapa strategi lawan bisa mengglethakkan," kata Pacul di kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Jumat (25/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 6 Tahanan Polres Tegal Kabur! |
"Kita merasa memikirkan sudah rigid. Bagaimana bisa dikalahkan? Itu PR. Sekarang sudah ngerti," imbuhnya.
Bambang Pacul memang tidak memerinci apa strategi barunya. Dia menegaskan strategi yang dipakai saat ini telah disesuaikan dengan semangat kader di lapangan.
"Kunci untuk menang itu hanya dua, kalau kau bisa patahkan strategi lawan, maka kau akan menang. Atau kau ungguli strategi lawanmu dengan strategi yang lebih canggih, maka akan menang. Tentu kalau pakai strategi yang sama untuk mendapat hasil yang berbeda itu namanya ngaco, sesat pikir, salah pikir. Maka kau harus ciptakan strategi baru yang cocok dengan semangat yang ada pada kawan-kawan," jelasnya.
Diketahui, catenaccio dikenal sebagai ciri khas permainan yang diusung tim sepakbola Italia. Bukannya menyerang, catenaccio memfokuskan pada lini bertahan yang kokoh bak gerendel sebagai kunci memenangkan pertandingan.
Menjelang Pilpres lalu, Bambang Pacul menyebut strategi gerendel itu akan diterapkan di Jateng dengan adanya empat pasukan khusus. Hanya saja, capres jagoan PDIP pada saat itu tetap kalah di Jateng yang selama ini mendapat julukan kandang banteng.
(ahr/rih)