Jelang gelaran Pilwakot Semarang, serangan ujaran kebencian makin marak dilontarkan. Salah satunya kepada Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi.
Serangan kepada Yoyok tersebut banyak beredar di media sosial, spanduk, serta vandalisme yang dipasang kelompok tertentu. Kebanyakan serangan itu berupa makian terkait posisi Yoyok sebagai CEO PSIS. Terlebih, saat ini PSIS masih berlaga di Liga 1 2024.
Beberapa ujaran kebencian yang banyak muncul di antaranya seperti Yoyok Kont*l, Anti Y$, #BetahIsin, YS Out, dan ujaran kebencian lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sampai di situ saja, ujaran kebencian juga banyak beredar di kolom komentar akun Instagram pribadi Yoyok. Banyak komentar yang menjurus ke serangan pribadi dan ujaran kebencian guna menurunkan elektabilitas Yoyok.
Menanggapi hal ini, Yoyok pun menegaskan, pihaknya mengimbau kepada tim sukses dan seluruh partai pendukung Yoyok-Joss agar tak terpancing provokasi.
"Ini pesta demokrasi, semua warga Kota Semarang boleh memihak dan mendukung calon yang maju di sebagai calon wali kota dan wakil wali kota," kata Yoyok dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Minggu (20/10/2024).
"Tapi kami harapkan, bentuk-bentuk serangan ujaran kebencian dan perusakan baliho jangan sampai dilakukan oleh tim Yoyok-Joss ke kubu lainnya. Kita semua sebenarnya adalah saudara, dan mungkin saat ini hanya beda pandangan politik saja. Bentuk serangan dengan ujaran kebencian seperti itu sangat mencederai demokrasi," lanjutnya.
Yoyok mengaku tak akan terpancing dan membalasnya dengan cara serupa ke kubu paslon lainnya. Ia meengatakan akan senantiasa menjaga suasana demokratis dapat terus berjalan selama gelaran Pilkada 2024.
"Kami berusaha untuk menjaga proses demokrasi ini berjalan fair. Politik riang gembira, dengan konsep merangkul akan kami terapkan. Biar bagaimanapun, sebenarnya kita semua adalah saudara, sesama warga Kota Semarang," tegasnya.
Selain ujaran kebencian, sejumlah alat peraga kampanye (APK) milik paslon nomor dua itu pun dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Perusakan ini diduga dilakukan secara masif dan terjadi di hampir seluruh wilayah Kota Semarang.
Ketua Tim Pemenangan Yoyok-Joss, Wahyu Liluk Winarto mengaku sangat menyayangkan ulah oknum yang tidak bertanggungjawab ini. Menurutnya, perusakan APK telah menodai spirit demokrasi dan tidak menjunjung tinggi etika serta prinsip demokrasi yang sehat.
Ketua DPC Partai Demokrat itu mengatakan, Tim Pemenangan Yoyok-Joss akan segera menelusuri dalang di balik insiden ini. Ia berharap, perusakan APK Yoyok-Joss tidak terulang kembali.
"Kami pun akan menindaklanjuti ke ranah hukum apabila perusakan terus dilakukan," tegas Liluk.
(ega/ega)