Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia di Jawa Tengah (PGRI Jateng) Muhdi menceritakan peran penting guru honorer terhadap dunia pendidikan. Untuk itu, dia berharap pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi dan Calon Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin memperhatikan kesejahteraan guru honorer.
Muhdi mengatakan ada banyak peran penting yang telah dimainkan oleh guru honorer, salah satunya ketika COVID-19 lalu berlangsung.
Menurutnya, guru honorer banyak memberikan bantuan dalam proses pembelajaran daring pada masa itu. Bahkan dia menilai guru honorer yang memiliki jasa cukup besar agar proses pembelajaran daring bisa berlangsung saat pandemi COVID-19 berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Luthfi, di COVID-19 kemarin saya harus membantu guru-guru agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Bahkan kami saat ketemu Mendikbudristek Nadiem saya berkata begini 'Mas Nadiem COVID-19 itu kalau tidak ada guru honorer pendidikan kita bisa kolaps, kenapa? Karena guru bapak tua semua'," kata Muhdi di acara Silaturahmi PGRI Jateng bersama Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/10/2024).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ahmad Luthfi, Taj Yasin, Calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawijaya, dan sejumlah jajaran pengurus PGRI Jawa Tengah.
Dia mengatakan pada masa itu, masih banyak guru-guru usia lanjut yang tidak melek terhadap teknologi. Sehingga proses pembelajaran daring pada era COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi guru-guru tua.
Untungnya, kehadiran guru honorer yang usianya masih relatif muda sangat membantu. Mereka cenderung lebih melek teknologi sehingga sangat membantu saat proses pembelajaran daring.
"Guru tua itu daring nggak bisa yang bisa guru honorer. Guru honorer sejuta di Indonesia mereka yang menolong (saat pandemi COVID-19),"tuturnya.
Untuk itu, dia meminta seluruh calon pemimpin harus memberikan perhatian terhadap nasib guru honorer.
"Makanya waktu itu kita sampaikan kalau tidak memperhatikan mereka (guru honorer) zalim," tutupnya.
(ega/ega)