Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi berjanji bakal mengatasi masalah yang dihadapi oleh para pedagang di Pasar Wage, Kabupaten Banyumas, Purwokerto. Salah satu masalah yang dihadapi oleh pegadang yakni terkait kenaikan retribusi yang melambung tinggi.
Seorang Pedagang Pakaian Rosiati mengakui kenaikan retribusi pasar yang melambung tinggi membebankan banyak pedagang di pasar tersebut. Dia menilai kenaikan retribusi tergolong tidak masuk akal sebab mencapai 300 persen.
Sebagai gambaran, dia mengatakan dulu retribusi dibayarkan sehari hanya Rp 5 ribu sekarang bisa mencapai Rp 15 ribu yang harus dibayar setiap hari. Angka tersebut dihitung tergantung dari luas lapak setiap pedagang. Jika dihitung per tahun, maka para pedagang harus membayar sekitar Rp 450 ribu/bulan atau Rp 5,4 juta per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Retribusi sebelum naik Rp 5 ribu sekarang jadi Rp 15 ribu. Itu nggak masuk. Jualan aja suka nggak dapet duit," kata Rosiati kepada detikcom di Pasar Wage Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2024).
Menurutnya, kenaikan restribusi yang sangat tinggi itu membuat sejumlah pedagang di pasar tersebut terpaksa harus gulung tikar. Sebab kenaikan retribusi tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah pembeli.
"Banyak yang tutup itu. Jualan kaya gini kadang laku kadang nggak," jelasnya.
Mendapatkan aspirasi tersebut, Ahmad Luthfi berjanji bakal menyelesaikan masalah kenaikan retribusi yang dialami oleh para pedagang. Menurutnya, hal itu dilakukan agar menjaga daya beli masyarakat. Apalagi saat ini, daya beli masyarakat cenderung mengalami penurunan.
"Jadi begini kalau saya melihat daya beli masyarakat kan mulai menurun terbukti bahan pokok saya cek cukup, stok cukup, bahan pokok penting tercukupi. Tapi satu yang dikeluhkan masyarakat kita daya beli turun pasar jadi agak sepi. Ditambah restribusi naik hampir 300% inikan sangat memberatkan pedagang pasar," kata Ahmad Luthfi.
Dia optimistis masalah tersebut bisa diselesaikan kalau ada kordinasi yang kuat antara pemerintah provinsi hingga kabupaten dan kota.
"Hal ini kan harus ada kordinasi teknis terkait Perda yang naik 300-400%. Ini adalah tugas kita untuk melakukan kordinasi dengan kabupaten dan kota," tuturnya.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya bakal mendorong agar pasar-pasar di Jateng ramai pembeli. Sehingga perputaran ekonomi di kota dan desa bisa berjalan.
"Kita pingin beberapa pasar yang dikunjungi saya belanja masalah. Agar pasar itu diramaikan agar terjadi transaksi yang maksimal untuk meningkatkan daya beli masyarakat," tutup Ahmad Luthfi.
(akn/ega)