Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi dan Taj Yasin resmi mengumumkan Letjen TNI (Purn) Anto Mukti Putranto sebagai ketua tim pemenangan mereka. Selain Putranto, beberapa nama purnawirawan jenderal TNI-Polri juga terdaftar dalam tim tersebut seperti eks Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Sutarman dan eks KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.
Pakar Politik Undip, Wahid Abdulrahman, menyebut susunan itu layaknya tim impian. Hal itu menunjukkan bahwa penguasa menaruh perhatian khusus terhadap Jateng.
"Kalau kita cek di dalamnya juga luar biasa, ini saya kira cuma terjadi di Jateng nanti seorang mantan KSAD, mantan Kapolri, termasuk Pak Bibit ini kan orang-orang yang punya rekam jejak kuat dalam penguasaan teritori karena kan mereka pernah menjadi komandan teritorial ini yang luar biasa menurut saya dan inilah bentuk atensi, bentuk fokus yang ekstra yang diberi Pak Prabowo maupun Pak Jokowi, mereka ingin merebut Jawa Tengah," ujarnya kepada detikJateng melalui sambungan telepon, Senin (9/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susunan tim itu juga menunjukkan bahwa Luthfi-Yasin tak meremehkan lawannya yakni PDIP dan calon yang diusungnya, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi. Hal itu terlihat dari nama ketua tim yang dipilih.
"Pilgub Jateng kan memang PDI belum pernah kalah ya nah bagaimana kemudian untuk mengalahkan PDI Perjuangan di Jawa Tengah ketika Pilgub 2013 yang notabene PDI Perjuangan sendiri meskipun bukan dari penguasa karena pada saat itu SBY, toh itu pun masih bisa menang tentu ini belajar dari dinamika sejarah Pilgub Jawa Tengah maka kemudian disusun lah sedemikian rupa menurut saya yang diisi purnawirawan TNI-Polri yang sebagian besar bahkan kemudian ketua tim pemenangannya pun satu angkatan dengan Andika itu satu pertanda," jelasnya.
Menurutnya, tim pemenangan itu bakal berpengaruh besar dalam mendulang suara bagi Luthfi-Yasin. Sebab selain berpengalaman, mereka juga memiliki jejaring politik di daerah yang kuat.
"Saya kira salah satu yang untuk mengimbangi jaringan PDIP yang cukup kokoh dan secara kader militan ya harus kuat jaringan ke bawahnya karena bagaimanapun kan dukungan dari partai-partai yang cukup besar gemuk itu tidak menjamin sehat, lincah kan, untuk mengonsolidasikan itu kemudian saya kira ini menjadi titik penting, maka dipilihlah ketua tim sukses dari militer," tambahnya.
Karena itu, Wahid menilai hal tersebut menjadi tantangan bagi PDIP yang selama ini belum pernah kalah di Jateng. Dia menyebut tim itu sangat berpotensi mengalahkan Andika-Hendi bila PDIP tak bisa meraih simpati ceruk masa di luar kader terutama ceruk santri.
"Internal PDIP saya kira bisa ya diperkuat tapi kan kemudian tidak hanya butuh itu, butuh mesin politik yang lain untuk meyakinkan tataran grassroot di luar PDI Perjuangan ini juga PR besar saya kira. Kedua saya kira ketika kita melihat demografi pemilih di luar pemilih nasionalis yaitu pemilih santri ini agak sulit bagi pasangan Pak Andika dan Mas Hendi untuk meraih simpati di kalangan pemilih santri," terangnya.
Seperti diketahui, Luthfi-Yasin memilih Asisten Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) Anto Mukti Putranto sebagai ketua tim pemenangannya. Ada sederet nama besar lain yang masuk dalam tim, seperti mantan KSAD hingga Kapolri. Berikut daftarnya.
Daftar Dewan Pembina Tim Pemenangan Luthfi-Yasin
1. KH Munif Zuhri
2. KH. Achmad Chalawani Nawawi
3. Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M
4. KH Subhan Ma'mun
5. Jenderal Polisi (Purn) Drs. Sutarman, S.I.K
6. KH Zuhrul Anam
7. Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Bibit Waluyo
8. KH. Chamami, M.Si
9. Komjen Pol (Purn) Drs. Ari Dono Sukmanto, S. H.
10. KH Sholahudin Shodaqoh
11. Letnan Jenderal TNI (Purn) Bakti Agus Fadjari, S.I.P, M.Si.
12. KH Shodiq Hamzah
13. Mayjend TNI (Purn) Toto Nugroho
14. Prof. Sri Puryono
15. Sugiono
16. Prasetyo Hadi
17. Pdt. Bambang Mulyana
(apl/cln)