Dewan Pembina Tim Pemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, Bibit Waluyo tidak setuju dengan istilah perang bintang di Pilgub Jateng. Dia juga berkomentar soal Andika Perkasa yang menurutnya lebih cocok maju sebagai Calon Presiden bukan Gubernur.
Hal itu diungkapkan Bibit Waluyo baik saat memberi sambutan maupun ketika sesi wawancara dengan wartawan. Bibit mengatakan tidak ada perang bintang apalagi isu TNI lawan Polri dalam Pilgub Jateng.
"Ndak ada, pemahamannya gini, tidak ada perang bintang. Tidak ada polisi lawan TNI. Kita kecilkan persoalan itu, yang ada Pak Luthfi selaku calon Gubernur Jawa Tengah, dan Pak Andika selaku calon Gubernur Jawa Tengah. Dua-duanya memang mantan TNI dan mantan Polri. Jangan dikembangkan jadi isu TNI lawan Polri. Bintang lawan Bintang," kata Bibit di lokasi Deklarasi Pemenangan Luthfi-Yasin, Mac Ballroom Semarang, Sabtu (7/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan kembangkan seperti itu. Karena orang yang berpikiran pendek itu nanti jadi isu yang sangat sensitif," imbuhnya.
Dia menjelaskan dua cagub tersebut merupakan putra bangsa terbaik. Dia juga menyebut Andika yang merupakan mantan Panglima TNI itu seharusnya menjadi Calon Presiden, bukan di tingkat Provinsi.
"Maksud saya, jadi Jateng itu kan tingkat provinsi, Pak Andika kan mantan Panglima TNI. Panglima TNI itu luar biasa lho duwure, tinggi sekali. Terlampau kalau di Jateng kan bagian kecil Republik Indonesia. Jangan nanti wah Pak Bibit kok gitu pandangannya. Faktanya begitu. Kalau Pak Andika calon sebagai Presiden, Insyallah saya coblos, itu makom Pak Andika, Presiden Republik Indonesia," jelasnya.
Terkait Pilgub Jateng, maka menurut Bibit biar masyarakat yang menentukan siapa putra bangsa terbaik yang akan dipilih menjadi Gubernur. Namun dia menekankan soal tolok ukur dalam memilih.
"Pilih yang terbaik. Terserah saudara. Tapi pedomannya pakai tolok ukur. Pakai parameter supaya jelas. Apa itu? Yang pernah dinas di Jawa Tengah, berpengalaman di Jateng siapa? Supaya jelas. Karena pengalaman itu memberikan kontribusi besar pada kelak yang jadi pimpinan di Jateng," tegas mantan Gubenur Jawa Tengah itu.
Selain itu menurutnya pasangan Luthfi-Yasin sudah dikenal masyarakat Jateng karena Luthfi mantan Kapolda Jateng dan Gus Yasin adalah mantan Wakil Gubernur Jateng. Sedangkan Andika, menurut Bibit belum pernah bertugas di Jateng, sedangkan wakilnya, Hendrar Prihadi (Hendi) meski sukses jadi Wali Kota Semarang, tapi belum banyak dikenal di Jateng.
"Pak Luthfi yang di Jateng sudah kuasai wilayah kan lebih menguasai Pak Luthfi daripada Pak Andika. Waktunya tinggal dua bulan. Seperti Pak Hendi, prestasinya bagus, kerja bagus. Tapi Wali Kota Semarang. Padahal Jateng terdiri dari 35 Kabupaten Kota. Brebes nggak kenal, Cilacap nggak kenal, Blora nggak kenal, Wonogiri apalagi. Kan mau sosialisasikan ke masyarakat waktunya pendek. Apa nggak diperhitungkan itu," tegasnya.
Sementara itu Letnan Jenderal TNI (Purn) Anto Mukti Putranto ditunjuk sebagai ketua Tim Pemenangan Luthfi-Yasin. Menurutnya banyak pihak yang mendaftar sebagai relawan di tim pemenangan, di luar tim pengusung dan pendukung.
"Ada 15 partai, belum yang lainnya. Mari sama-sama sepakat bahu membahu. Sekarang banyak yang daftar sebagai relawan. semua terkendali dengan baik," kata Putranto dalam pidatonya.
(aku/aku)