Begini Langkah Humanis Operasi Patuh Candi yang Digelar Polda Jateng

Begini Langkah Humanis Operasi Patuh Candi yang Digelar Polda Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Minggu, 20 Jul 2025 21:54 WIB
Operasi Patuh Candi Polda Jateng, Minggu (20/7/2025).
Operasi Patuh Candi Polda Jateng, Minggu (20/7/2025). Foto: dok. Polda Jateng
Semarang -

Kegiatan Operasi Patuh Candi 2025 digelar hingga 27 Juli 2025 untuk menyadarkan keselamatan berlalu lintas. Penindakannya dilakukan juga dengan humanis, selektif dan juga menggunakan empati.

Komitmen penegakan hukum dengan humanis diterapkan salah satu contohnya saat Car Free Day (CFD) di Jalan Pahlawan Kota Semarang tepatnya di dekat Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal. Saat itu petugas mencatat 26 pelanggaran, yang mayoritas dilakukan pengendara roda dua berusia muda. Para pelanggar ini umumnya merupakan peserta CFD maupun pegiat Sunmori (Sunday Morning Riding).

"Dalam penegakan hukum terhadap para pelanggar tersebut, kami mengedepankan upaya humanis dan edukatif. Terutama bagi pelanggaran ringan yang sifatnya administratif, kami berikan surat teguran kepada 16 pelanggar. Sedangkan bagi pelanggaran berat yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang berakibat fatal, kami tetap lakukan tindakan berupa surat tilang terhadap 10 pelanggar," kata AKP Henry, Kanit 5 Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu contoh tindakan yaitu ketika petugas memeriksa seorang pengendara yang kedapatan tidak memasang pelat nomor di bagian depan sepeda motornya. Salah satu pengendara yaitu Faiz itu mengaku jika pelat nomornya terlepas dari dudukannya saat parkir. Ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

"Terhadap pelanggaran ringan seperti ini kami memberikan edukasi melalui teguran. Kami juga membantu yang bersangkutan memasang kembali pelat nomornya sebelum melanjutkan perjalanan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Setelah diberi peringatan dan edukasi, Faiz menyampaikan terima kasih sembari mencium tangan salah satu petugas sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi.

Operasi Patuh Candi Polda Jateng, Minggu (20/7/2025).Salah satu pelanggar, Faiz, mencium tangan petugas saat Operasi Patuh Candi Polda Jateng, Minggu (20/7/2025). Foto: dok. Polda Jateng

Henry menambahkan penindakan dilakukan secara selektif selama razia berlangsung, terutama terhadap kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan anak-anak. Pendekatan sebagai bentuk penegakan hukum dijalankan dengan empati dan hati nurani.

"Selain itu agar tidak menimbulkan trauma masyarakat, terutama anak-anak karena tujuan kami adalah meningkatkan kepatuhan serta menanamkan kesadaran untuk tertib berlalu lintas, terutama di kalangan usia muda dan produktif yang merupakan mayoritas pengguna jalan," jelas Henry.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan keseimbangan antara ketegasan dan nilai kemanusiaan sangat diperlukan dalam upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas di lapangan. Upaya itu bakal terus dikedepankan agar edukasi keselamatan lalulintas sampai kepada masyarakat dan tidak membuat takut.

"Ketegasan petugas di lapangan harus tetap dilandasi dengan hati nurani. Jangan sampai niat menegakkan aturan justru membuat masyarakat takut, terutama anak-anak. Kami harap masyarakat bisa menangkap semangat ini sebagai upaya membangun budaya tertib lalu lintas demi keselamatan bersama. Mari kita jadikan jalan raya sebagai ruang publik yang aman, nyaman dan tertib bagi semua pengguna," pungkasnya.




(alg/ams)


Hide Ads