Soto kontol sapi di Kauman, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, yang sedang viral ini sering bikin pembeli kecele. Sebab, tidak setiap hari pedagangnya mendapat kontol sapi. Tiap ada kontol sapi, warung soto ini langsung diserbu pelanggan sejak pagi. Begini penampakannya.
Warung soto kontol ini berjarak sekitar 100 meter dari Jalur Pantura Wiradesa, masuk Gang Kauman, Kabupaten Pekalongan. Pedagangnya, Rukiyah (73), mengaku membuka warung soto kontol ini sejak tahun 1980 an.
Lantaran nama soto kontol terkesan jorok, banyak pelanggan yang menyingkat penyebutannya jadi soto KTL. Sesuai namanya, soto kontol ini menggunakan irisan kelamin sapi jantan.
Rukiyah mengatakan, dulu kontol sapi cuma dibuang begitu saja. Tapi setelah diolah jadi soto, kontol sapi itu justru menjadi penglaris bagi warungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui detikJateng, Rukiyah mengatakan awalnya ia jualan soto biasa. Dulu suaminya bekerja sebagai tukang jagal yang sering membuang kontol sapi lantaran tidak laku dijual.
Soto kontol sapi di Kauman, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Rabu (3/12/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Rukiyah lalu mengolah kontol sapi itu untuk campuran daging sapi dalam sotonya. Siapa sangka kalau racikan itu justru digandrungi banyak pembeli sampai sekarang. Bahkan, banyak pelanggan yang memesan tanpa campuran daging sapi alias hanya irisan kontol sapi.
"Awalnya KTL itu kan nggak laku, sama Mbah Kung (suaminya yang juga tukang jagal) terus diambil bawa pulang. Terus saya ambil. Dicoba-coba untuk soto. Lha kok enak," kata Rukiyah, Rabu (3/12/2025).
Soto kontol sapi ini disajikan dengan campuran daging sapi tanpa jeroan. Seperti soto khas jalur Pantura Jawa Tengah wilayah barat, soto ini juga disajikan dengan taburan daun bawang dan tauco yang menggugah selera.
Rukiyah (73) penjual soto kontol sapi di Kauman, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Rabu (3/12/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Menurut Rukiyah, irisan kontol sapi itu yang membuat warungnya punya banyak pelanggan dari berbagai daerah. detikJateng pun mencicip seporsi soto kontol sapi tersebut. Irisan kontol sapi itu terasa seperti otot, empuk, berbeda dengan daging sapi.
Kontol sapi itu diperoleh dari Pekalongan, Batang, hingga Pemalang. Namun, tidak setiap hari Rukiyah bisa mengolah kontol sapi.
"Kan dari dulu sudah tahu kalau saya jualan soto KTL. Pedagang di pemotongan hewan, di pasar, kalau ada KTL sapi selalu bawa ke sini, sudah langganan," ujar dia.
Rukiyah mengiris kontol sapi di Wiradesa, Pekalongan, Rabu (3/12/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
"Soto tauco daging sudah banyak, pelanggan carinya yang KTL. Tapi kalau nggak ada barang (KTL), ya mereka ke sini tetap makan soto daging sapinya," imbuhnya.
Rukiyah juga mengakui kerap kesulitan mencari kontol sapi. Sebab, tempat pemotongan hewan tidak setiap hari menyembelih sapi jantan. Meski tak dapat kontol sapi setiap hari, Rukiyah tetap jual soto daging sapi biasa.
"KTL memang lagi sulit. Ya karena tidak setiap hari ada pemotongan sapi jantan. Banyaknya lagi betina," ungkapnya.
"Ya kadang banyak yang kecewa sudah jauh-jauh ke sini gak ada KTL. Tapi tetap beli. Biasanya mereka nitip nomor telepon, kalau ada KTL disuruh mengabari," sambung Rukiah.
Pelanggan warung soto kontol sapi di Kauman, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Rabu (3/12/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Tidak jarang soto kontol sapi ini ludes sebelum jam makan siang. Pelanggannya tidak hanya dari Kabupaten Pekalongan, namun juga datang dari Kota Pekalongan dan kabupaten sekitarnya.
"Ada dari kantor-kantor, pelanggan dari Kota Pekalongan, Pemalang, dan sekitarnya. Dulu ramai. Bisa lima kilo, enam kilo daging dan KTL habis. Terus ada Corona itu turun. Sekarang tiga sampai empat kilo," ujar Rukiyah.
Rukiyah menambahkan, kontol sapi ini banyak peminatnya karena dianggap lebih sehat daripada jeroan sapi. Seporsi soto kontol sapi dijual Rp 20 ribu. Harganya sama dengan soto daging sapi.
"Kalau jeroan kan kolesterol tinggi, asam urat. Itu katanya," pungkas dia.
Sementara itu salah seorang pelanggan, Romli (47) mengaku ke warung Rukiyah setelah menelepon dan mendapat jawaban bahwa hari ini ada kontol sapi.
"Saya kan sudah langganan. Saya bel (telepon) dulu, tanya ada tidaknya KTL ini. Katanya dapat meningkatkan vitalitas, libido, saat makan KTL dan torpedonya," kata Romli.
Pelanggan lainnya, Siti (35) mengaku sudah mengenal soto kontol sapi ini sejak dia SMA.
"Ini yang KTL. Rasanya masih seperti dulu, enak, pedas-pedas. Worth it sama harganya. Ya saya suka saja, enak," ujar Siti.
Buat detikers yang penasaran mencicip soto kontol sapi ini, silakan datang sekitar pukul 09.00 WIB. Sebab, kontol sapi ini lebih laris daripada daging sapinya. Jika kesiangan, anda hanya akan kebagian soto tauco daging sapi biasa.















































