.webp)
Bakso Pak Kino di Muntilan, Magelang, tergolong spesial. Hidangan baksonya disajikan dengan suwiran daging ayam kampung sebagai topping.
Lokasi warung Bakso Pak Kino berada di Dusun Karangwatu, Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan. Lokasinya tak terlihat dari jalan raya karena harus memasuki gang sempit.
Sukino (70), pemilik warung, mengaku berjualan bakso dengan toping ayam kampung suwir sejak tahun 1971. Jika biasanya suwiran ayam kampung digunakan untuk toping soto, Pak Kino menggunakannya untuk toping bakso andalannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai 1971 jualannya (keliling) harganya nggak ingat. Tapi, sekitar 1973-an itu Rp 350 per mangkoknya. Terus mangkal mulai 1977. Iya (dari dulu ayam kampung suwiran)," kata Kino kepada wartawan, Selasa (18/11/2025).
"Pertama kali (jualan mangkal) di dekat garasi Bus Ramayana, tepatnya depan SMPN 1 Muntilan. Dari tahun 1977 sampai 2015. Terus 2015 sampai lingkungan Karangwatu," imbuhnya.
Awalnya, Pak Kino menjual bakso berbahan daging sapi. Namun sekitar tahun 1978-1979, dirinya memilih mengganti bahan baku bakso menggunakan daging ayam pedaging. Sedangkan suwiran atau toping, dari dulu hingga sekarang menggunakan ayam kampung.
"Namanya spesial ayam kampung. Dari dulu ayam kampung (suwiran) sampai sekarang nggak diubah-ubah tetap ayam kampung," ujar bapak dengan 3 putra ini.
Untuk saat ini harga per mangkoknya Rp 14 ribu. Kemudian jika menginginkan tambah rempela ati harganya sampai Rp 25 ribu.
"Kalau tambah ati ampela ati Rp 10 ribu, sayap dan kepala Rp 7 ribu, Rp 8 ribu. Ati ampela (plus bakso) sampai Rp 24 ribu per mangkoknya," tuturnya.
Setiap harinya, Pak Kino menghabiskan hingga 8 ekor ayam kampung. Warungnya buka setiap hari dari jam 10.00 WIB.
Warung Pak Kino tergolong ramai pembeli. Salah satu pembeli, Kristiyanto (26) warga Borobudur, Kabupaten Magelang mengaku mengetahui bakso Pak Kino dari TikTok karena tertarik dengan toping ayam kampung.
"Rasanya wonderful, enak. Baru kali ini makan bakso pakai ayam kampung," pungkasnya.
(aku/alg)
