Salah satu warung bakmi jawa legendaris di Jogja, Bakmi Pak Pele, semakin banyak diperbincangkan setelah rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjunginya beberapa waktu lalu. Ternyata ini asal-usul nama Pele di warung tersebut.
Pemilik warung, Suharjiman (70) yang lebih dikenal dengan nama Pak Pele menceritakan kisahnya kepada detikJateng. Ia mulai berjualan bakmi jawa sejak tahun 1983. Saat itu usianya baru menginjak 25 tahun.
Ia mengatakan asal usul penggunaan nama Pele untuk warungnya. Pertama, karena kecintaannya akan sepak bola. Kedua, lantaran ia mengidolakan legenda sepak bola asal Brazil, Pele.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Sebelumnya bekerja) di PT Punokawan sejak tahun 1972, lantas 1982 saya keluar. Tahun 1983 saya jualan bakmi. Nah waktu itu kan bagus-bagusnya Pele, nah saya terus (menamai) warung bakmi Pak Pele," ujar dia saat detikJateng bertandang ke warungnya, Rabu (7/6/2023).
"Saya kan suka sepak bola, jadi pada waktu itu bagus-bagusnya Pele. Saya juga pemain bola," lanjutnya.
Warung Bakmi Pak Pele berada tepat di samping SDN Keputran 1, Panembahan, Kraton, Kota Jogja. Sebelumnya, Pak Pele berjualan pertama kali di samping Bangsal Pagelaran, Keraton Yogyakarta.
Warung Pak Pele pindah lantaran dibangun tembok pagar yang mengelilingi Keraton Yogyakarta. Selain itu, Pak Pele juga harus membantu ayahnya yang bekerja sebagai penjaga SDN Keputran 1.
"Kalau nggak salah tahun 1997, jadi Solo kobongan (kebakaran), terus situ (Keraton Yogyakarta) ditutup (pagar), terus saya pindah sini (sebelah SDN Keputran 1)," jelasnya.
Pak Pele pun tak segan membagi resep masakan yang membuat warung bakminya terkenal dan ramai. Selain mempertahankan arang sebagai bahan bakar, Ia juga menggunakan telur bebek di bakminya.
"Ayamnya (pakai) ayam kampung asli, sehari 22 ekor ayam habis hari biasa, kemarin pas Pak Jokowi habis 25-an (ekor)," ungkapnya.
(dil/ahr)