Banyak Pemotor Nekat Melintas, Perlintasan KA Teteg Malioboro Dipasangi Portal

Banyak Pemotor Nekat Melintas, Perlintasan KA Teteg Malioboro Dipasangi Portal

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 24 Apr 2023 17:39 WIB
Perlintasan kereta api (KA) di Teteg Malioboro Jogja kini dipasangi portal. Petugas kembali menegaskan sepeda motor dilarang lewat. Foto diambil pada Senin (24/4/2023).
Perlintasan kereta api (KA) di Teteg Malioboro Jogja kini dipasangi portal. Petugas kembali menegaskan sepeda motor dilarang lewat. Foto diambil pada Senin (24/4/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Jogja -

Perlintasan kereta api (KA) di Teteg Malioboro Kota Jogja kini dipasangi portal. Petugas kembali menegaskan sepeda motor dilarang lewat dan hanya boleh dilintasi pejalan kaki atau pesepeda yang menuntun sepedanya.

"Untuk keselamatan masyarakat yang melintas dan perjalanan KA, Dishub Kota Yogyakarta dan KAI Daop 6 menegaskan kembali bahwa perlintasan Teteg Malioboro hanya boleh dilintasi oleh orang dan orang yang melintas membawa sepeda kayuh roda dua tapi dituntun," kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Jogja, Franoto Wibowo kepada wartawan, Senin (24/4/2023).

Portal tersebut dipasang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Jogja. Portal dipasang di sisi utara dan selatan perlintasan KA Teteg Malioboro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Teteg Malioboro berada di antara kawasan Stasiun Tugu dengan Jalan Malioboro. Teteg itu menjadi salah satu penghubung pejalan kaki dari arah Stasiun Tugu di sisi utara ke Jalan Malioboro.

Perlintasan kereta api (KA) di Teteg Malioboro Jogja kini dipasangi portal. Petugas kembali menegaskan sepeda motor dilarang lewat. Foto diambil pada Senin (24/4/2023).Perlintasan kereta api (KA) di Teteg Malioboro Jogja kini dipasangi portal. Petugas kembali menegaskan sepeda motor dilarang lewat. Foto diambil pada Senin (24/4/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Jogja, Agus Arif Nugroho menjelaskan bahwa sebenarnya sudah terpampang jelas rambu-rambu tidak boleh ada kendaraan bermotor melintas di Teteg Malioboro. Namun, sebagian besar pengendara tetap nekat melintas dengan cara menuntun motornya.

ADVERTISEMENT

"Kalau bicara dituntun secara volume lebih banyak orang yang melanggar. Apalagi dari sisi keselamatan jelas itu berbahaya, karena perlintasan kereta api itu cukup padat," kata Arif kepada detikJateng hari ini.

Menurut Arif, kondisi diperparah dengan semakin nekatnya pengendara yang melintas di Teteg Malioboro, dari hanya menuntun menjadi menaiki motor saat melintas di perlintasan tersebut.

"Pada saat rambu yang kami pasang itu ada masyarakat yang tidak tahu dan tidak mau tahu, akhirnya kami memilih melakukan rekayasa fisik. Masak harus ada penindakan terus, kan kepatuhan itu bukan untuk kepentingan petugas tapi justru untuk keselamatan," ujarnya.

Rekayasa fisik itu berupa pemasangan portal dari besi di sisi selatan dan sisi utara Teteg Malioboro. Pemasangan itu, kata Arif, dilakukan sejak 19 April dengan tujuan hanya pejalan kaki yang boleh melewati teteg tersebut.

Perlintasan kereta api (KA) di Teteg Malioboro Jogja kini dipasangi portal. Petugas kembali menegaskan sepeda motor dilarang lewat. Foto diambil pada Senin (24/4/2023).Perlintasan kereta api (KA) di Teteg Malioboro Jogja kini dipasangi portal. Petugas kembali menegaskan sepeda motor dilarang lewat. Foto diambil pada Senin (24/4/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

"Teteg masih bisa digunakan untuk berjalan (kaki), nah lengkungan di tengah itu (portal) untuk memberikan akses para penyandang disabilitas, kalau kursi roda masuk itu, pas. Karena sudah kita ukur spesifikasinya," jelasnya.

"Kalau sepeda kan bisa diangkat lewat situ karena ketinggian (portal) kita bikin 10 sentimeter. Kalau memang tidak mau lewat situ karena ribet ya monggo lewat Kleringan," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ke depan, portal di Teteg Malioboro akan dibuat permanen. "Insyaallah akan kita buat permanen karena itu bukan untuk perlintasan kendaraan. Dulu didesain Jalan Kleringan itu untuk kendaraan yang bermotor, listrik, kan lewat situ," ucapnya.

"Untuk pejalan kaki sudah ada trotoar memutar Kleringan, tapi ya okelah ini masih secara analisis kita memberi ruang untuk pejalan kaki melintas di Teteg itu," imbuh Arif.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Prosesi Langka Jejak Banon di Jogja, Cuma Ada Tiap 8 Tahun!"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads