Pemprov Jateng Periksa Sampel MBG Diduga Picu Keracunan di Sragen

Pemprov Jateng Periksa Sampel MBG Diduga Picu Keracunan di Sragen

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Rabu, 13 Agu 2025 17:28 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, Rabu (13/8/2025).
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, Rabu (13/8/2025). (Foto: dok. Pemprov Jateng)
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, menyebut kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Sragen masih diperiksa dan dievaluasi bersama. Saat ini sampel makanan tengah diperiksa di laboratorium milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng.

"Kita berhentikan dulu MBG-nya. Kita sudah buka posko terkait dengan kesehatan 24 jam. Sampai hari ini tidak ada yang dirawat inap, ia hanya rawat jalan. Hasilnya kita lab-kan. Tetapi kondisi anak-anak kita sudah sehat semua," ungkap Ahmad Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Rabu (13/8/2025).

Sementara itu, Satgas MBG Jateng dan Dinkes Jateng terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sambil menunggu hasil laboratorium sampel makanan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan sebelumnya, jumlah korban diduga keracunan MBG tersebut mencapai 251 orang. Kadinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengatakan ratusan orang itu menjalani rawat jalan.

ADVERTISEMENT

"Rawat jalan, tidak ada yang rawat inap, karena gangguan pencernaan ringan. Tetapi untuk penyebabnya memang belum diketahui. Sampel makanannya sekarang diperiksa di provinsi untuk melihat apa penyebabnya," kata Yunita.

Yunita menerangkan, Gubernur Luthfi pun terus memantau perkembangan kasus keracunan itu. Dia mengatakan, Pemprov Jateng membuka posko layanan kesehatan selama 24 jam guna menampung aduan lanjutan dari peristiwa itu.

Dia menjelaskan, pemeriksaan secara komprehensif akan dilakukan selama dua hari ini mulai dari alat makan, dapur, bahan makanan, cara pengolahan makanan, hingga penyajian. Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga akan dievaluasi oleh BGN selaku instansi yang berwenang terkait program MBG.

"Sampai hari ini belum bisa disimpulkan di mana titik masalahnya. Nanti dilihat dari hasil laboratorium," kata Yunita.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads