Srikandi PLN-Sekolah Sungai Siluk Gencarkan Program Cegah Stunting di Bantul

Srikandi PLN-Sekolah Sungai Siluk Gencarkan Program Cegah Stunting di Bantul

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Kamis, 05 Des 2024 20:02 WIB
PT PLN melalui Srikandi Movement bekerja sama dengan Sekolah Sungai Siluk membuat program untuk menekan jumlah stunting di Selopamioro, Bantul.
PT PLN melalui Srikandi Movement bekerja sama dengan Sekolah Sungai Siluk membuat program untuk menekan jumlah stunting di Selopamioro, Bantul. Foto: dok. Istimewa
Solo -

PT PLN melalui Srikandi Movement yang bekerja sama dengan Sekolah Sungai Siluk membuat program untuk menekan jumlah stunting di Selopamioro, Bantul. Program inovatif tersebut bertajuk "Become Food Independent through Homestead Farming towards Zero Stunting".

Program yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jogja secara simbolis diberikan pada Selasa (3/12/2024). Turut hadir Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng DIY, Sugeng Widodo.

Sementara itu, Sugeng mengapresiasi Srikandi PLN yang telah menjadi penggerak dalam mengurangi angka stunting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengapresiasi para perempuan hebat yang telah berinisiatif menggerakkan Srikandi Movement sebagai upaya kolektif untuk mencapai ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Sekaligus mendukung program nasional untuk mengurangi angka stunting di Indonesia, khususnya di Provinsi D.I.Yogyakarta," kata Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Kamis (5/12/2024).

Sugeng mengungkapkan, program tersebut adalah bagian dari empat pilar pencegahan stunting yang dilakukan oleh Srikandi Movement.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Sekolah Sungai Siluk dipilih sebagai mitra binaan TJSL PLN dan dinilai mampu berkontribusi untuk memaslahatkan masyarakat. Melalui program tersebut, Sekolah Sungai Siluk diharapkan menjadi model inspiratif dalam memberdayakan masyarakat desa untuk mengatasi masalah stunting secara berkelanjutan.

"PLN hadir mendukung pemerintah dalam menurunkan angka stunting dengan pendekatan holistik, seperti homestead farming, pemeriksaan kesehatan, Community Feeding Center (CFC), dan sosialisasi perilaku hidup sehat. Harapan kami, Sekolah Sungai Siluk yang telah kami bersamai sejak 2017 bersama Yoso Farm mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam pencegahan stunting," jelas Sugeng.

Selanjutnya, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam sebagai Wakil Ketua Penggerak PKK Provinsi DIY mengapresiasi program tersebut. Dia berharap, program itu bisa dikawal sehingga masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya.

"Apresiasi kami sampaikan kepada PLN atas kepeduliannya pada pencegahan stunting di Kabupaten Bantul, semoga program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan. Dan harapannya Srikandi PLN bisa terus bersinergi dengan PKK di berbagai daerah lainnya dalam pencegahan stunting", ungkap GKBRAA Paku Alam.

Seorang Srikandi Champion PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng DIY, Indri Megananda menerangkan, program tersebut memanfaatkan lahan sekitar untuk budidaya tanaman hortikultura dan hewan ternak. Salah satu inovasi yang dilahirkan dari program tersebut yakni penggunaan maggot untuk pakan ternak tambahan.

"Maggot ini tidak hanya meningkatkan produktivitas ternak, tetapi juga menjadi solusi pengelolaan limbah organik dapur. Kami ingin memberdayakan masyarakat untuk mandiri secara pangan. Hasil dari budidaya ini dijual dengan harga terjangkau untuk memenuhi kebutuhan gizi warga sekitar," ujar Indri.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads