Pilu Bocah Hilang Saat Bermain Lalu Ditemukan Tewas dalam Karung

Regional

Pilu Bocah Hilang Saat Bermain Lalu Ditemukan Tewas dalam Karung

Tim detikSulsel - detikJateng
Senin, 15 Sep 2025 13:26 WIB
Tim SAR gabungan menemukan mayat balita perempuan dalam karung di Konawe Selatan.
Foto: Tim SAR gabungan menemukan mayat balita perempuan dalam karung di Konawe Selatan. (dok. Istimewa)
Solo -

Seorang bocah perempuan berinisial NNH (5) di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), dilaporkan keluarga telah hilang saat bermain. Namun, korban ditemukan tewas dalam karung.

Dilansir detikSulsel pada Senin (15/9/2025), pihak keluarga membuat laporan soal hilangnya NNH lantaran tak kunjung pulang usai bermain pada Kamis (11/9) sekitar pukul 15.15 Wita.

"Awalnya itu ada aduan keluarga korban Kamis sore. Orang tuanya laporkan bahwa anaknya tidak terlihat," kata Kasat Reskrim Polres Konawe Selatan, AKP Laode M Jefri Hamzah, kepada wartawan, Sabtu (13/9) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jefri menerangkan, personel polisi pun dikerahkan untuk mencari korban hingga Kamis malam. Namun, mereka tak kunjung menemukan keberadaan korban.

"Kita langsung lakukan proses pencarian, namun korban belum ditemukan," bebernya.

ADVERTISEMENT

Pencarian NNH juga dilakukan oleh tim SAR gabungan dari berbagai pihak pada Jumat (12/9) pagi. Namun, mereka juga tak menemukan korban.

Korban ditemukan saat tim SAR gabungan melakukan pencarian pada Sabtu (13/9) pagi. Sayangnya, korban ditemukan tewas di dalam karung.

"Sekitar pukul 07.30 Wita, korban kita temukan dalam kondisi tewas dan terbungkus karung. Kita langsung lakukan olah TKP," bebernya.

Korban Diduga Mati Lemas

Polisi pun membawa korban ke ke RS Bhayangkara Kendari sekitar pukul 13.00 Wita guna dilakukan autopsi. Hasil autopsi menunjukkan korban diduga mati lemas dan jasad NNH diserahkan ke pihak keluarga pada pukul 18.41 Wita.

"Hasil autopsi menyimpulkan korban mati lemas. Kematian korban kurang dari 48 jam. Ada luka sobekan kecil di selaput darah di kelamin korban," ungkap Jefri.

NNH Diduga Jadi Korban Pelecehan

Setelah 6 jam jasad korban ditemukan, polisi meringkus terduga pelaku berinisial A. Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam menerangkan keberadaan A terendus anjing K9 milik kepolisian.

"Pelacakan mengarah ke satu titik setelah (anjing pelacak) kita berikan pakaian korban. Arahnya ke salah satu rumah warga berinisial A," ucap Febry.

Polisi lalu mengamankan beberapa barang bukti yang mengarah ke Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam menerangkan keberadaan A terendus anjing K9 milik kepolisian. Diduga korban mengalami pelecehan sebelum dibunuh.

"Motif awal kita temukan pelecehan seksual. Jadi di TKP kita sudah amankan barang bukti bantal, selimut, sandal korban, celana dalam korban," bebernya.

Pelaku Ternyata Tetangga Korban

Ayah NNH, Putkal (31), seakan tak percaya anak satu-satunya tewas. Putkal pun menangis saat datang ke ke RS Bhayangkara Kendari pada Sabtu (13/9) siang.

"Kenapa kasihan mereka bunuh baru simpan di dalam karung, baru dibuang," kata Putkal saat ditemui wartawan.

Putkal tak menyangka pelaku yang diduga membunuh anaknya adalah tetangganya. Dia mendapat informasi seputar pelaku dari polisi.

"(Pelaku pembunuhan) masih muda," ungkap Putkal.

Putkal pun masih mempertanyakan alasan pelaku membunuh anak semata wayangnya. Dia mengaku jarang berinteraksi dengan pelaku.

"(Hubungan Putkal dengan pelaku) Tetangga saja. Saya juga jarang komunikasi, karena kan saya sibuk kerja juga," tuturnya.

Rumah Pelaku Digeruduk Warga

Warga menggeruduk rumah terduga pelaku di Kecamatan Mowila pada Sabtu (13/9) sore. Penggerudukan itu pun disiarkan langsung melalui media sosial.

Berdasarkan video yang telah beredar, garis polisi tampak terpasang di rumah pelaku. Namun, warga tetap masuk dan berkerumun di depan rumah terduga pelaku.

Menggunakan kayu hingga pacul, warga mencoba merusak rumah tersebut, seperti memukul tiang rumah. Terdengar pula suara pukulan di belakang rumah. Beberapa personel polisi pun berupaya menenangkan warga agar tidak merusak.

"Bongkar, bongkar. Kalian tadi yang minta dibongkar," ujar perekam video.

Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam pun meminta warga agar tidak merusak rumah tersebut. Febry meminta kasus tersebut agar diserahkan ke pihaknya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Mowila khususnya Desa Tolu Wonua untuk tidak melakukan langkah-langkah yang bertentangan dengan hukum. Serahkan penanganan kasus ini ke Polres Konawe Selatan dan jangan melakukan tindakan perusakan atau apapun itu," kata Febry kepada wartawan.

Dipastikan Febry, pihaknya akan mengusut tuntas kasus tersebut secara transparan. Kini, polisi memeriksa sejumlah saksi guna mendalami dugaan adanya pelaku lain dalam kasus tersebut.

"Kami masih lakukan pengembangan jangan sampai ada tersangka lain," tegas Febry.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads