Wanita Open BO Tewas Dibunuh Pria Hidung Belang gegara Cekcok Tarif

Regional

Wanita Open BO Tewas Dibunuh Pria Hidung Belang gegara Cekcok Tarif

Tim detikSulsel - detikJateng
Sabtu, 13 Sep 2025 20:02 WIB
Tampang pria pembunuh wanita open BO di Sidrap.
Foto: Tampang pria pembunuh wanita open BO di Sidrap. (dok. istimewa)
Solo -

Seorang wanita yang membuka jasa layanan seksual atau open booking online (BO), MKP (34), tewas dibunuh pelanggannya, YN (31), di dalam kamar wisma di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pria hidung belang itu membunuh MKP gegara cekcok perkara tarif jasa prostitusi.

Dilansir detikSulsel pada Sabtu (13/9/2025), YN membunuh MKP di wisma di Kecamatan Dua Pitue, Sidrap, pada Jumat (5/9) sekitar pukul 21.00 Wita. Tarif yang disepakati keduanya melalui percakapan dalam aplikasi MiChat awalnya yakni senilai Rp 600 ribu.

"Kemudian Rp 600 itu bagaimana? Dari korban menyampaikan sejam, itu bebas. Artinya bisa lebih dari satu kali," kata Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong kepada detikSulsel, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YN lantas menuju ke kamar wisma tempat MKP menunggu. Ternyata, suami MKP mendampingi korban lantaran telah mengetahui aktivitas istrinya.

ADVERTISEMENT

"Tahu (kalau layani tamu). Tapi seluruh komunikasi dan pemesanan tidak pernah diakses oleh suami. Semua istri uang mengatur. Pertemuan, uang, pembayaran," imbuhnya.

Fantry menerangkan, suami MKP pun menunggu di koridor kamar saat YN datang. Lalu YN dan MKP berhubungan badan satu kali.

"Setelah satu kali selesai itu kan durasi waktunya belum sampai satu jam, masih tersisa 25 menit. Kemudian setelah itu pelaku masuk kamar mandi membersihkan diri," papar Fantry.

Sebab waktu tersisa 25 menit, YN pun meminta MKP untuk melayaninya kembali. Namun, MKP tidak langsung mengiyakan permintaan pelaku.

"Korban sampaikan bahwa 'saya dibayar dulu'. Tersangka bilang, 'kan baru satu kali. Dan ini masih ada 25 menit, bagaimana kalau saya bayar setengah satu, artinya kalau kau tidak mau layani saya bayar Rp 300 ribu saja'," jelasnya.

YN dan MKP pun cekcok di dalam kamar wisma lantaran perkara tersebut. Emosi, YN lalu menganiaya MKP meski korban sempat melawan.

"Dari situ cekcok, di atas tempat tidur. Setelah itu terjadi kontak fisik, tangan pelaku digigit kemudian setelah itu dibalas untuk dicekik, korban berteriak, karena berteriak, panik, setelah dicekik tidak berhenti berteriak, lalu ditusuk oleh tersangka," kata Fantry.

Usai ditusuk menggunakan sebuah badik, MPK terkapar tewas bersimbah darah. Suami MKP yang mendengar teriakan istrinya langsung mengecek kamar, namun YN kabur.

Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, Fantry menyebut suami MKP berlari ke kamar saat menunggu di lorong wisma. Sementara YN yang masih mengenakan singlet putih keluar kamar.

YN diringkus polisi yang melakukan penyelidikan. Polisi menangkap pelaku di sebuah rumah kebun di Kabupaten Wajo pada Selasa (9/9). Paham tempat persembunyiannya terkepung polisi, YN lantas menyerahkan diri.

"Pada saat itu kita utus anggota untuk menyampaikan bahwa yang bersangkutan tidak usah lari ke mana-mana karena yang bersangkutan sudah dikepung," beber Fantry.

Polisi Periksa Suami Korban

Soal keterlibatan suami MKP tengah didalami polisi usai korban dibunuh. Polisi memeriksa suami korban sebagai saksi usai mengetahui MKP membuka layanan open BO.

"Kita sudah periksa handphone korban, saudara dari korban, belum ada keterangan yang mengarah pada tindak pidana lain seperti TPPO. Dia (suami korban) tidak menawarkan apa-apa dan dia tidak juga sebagai muncikari," ujar Fantry.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, suami korban pun berkali-kali mengingatkan MKP agar berhenti menawarkan jasa prostitusi itu. Namun, nasihat suami dan keluarga lainnya tidak digubris MKP.

"Sudah ditegur berkali-kali untuk tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, keluarganya menasihati, saudaranya, bahkan suaminya, justru malah suaminya sudah ditalak," jelasnya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads