Nur Fadhilah (27), warga Pekalongan mengaku menyesal usai menganiaya bayinya sendiri yang masih berumur 2 bulan hingga tewas. Tersangka berdalih dalam pengaruh minuman keras (miras) saat melakukan perbuatan keji tersebut.
"Saya tidak sadar Pak, kondisi mabuk. Menyesal Pak. Gak sadar pak (saat membunuh) karena mabuk," kata Nur Fadhilah saat dihadirkan dalam rilis pers di Mapolres Pekalongan, Selasa (27/8/2024).
Ia mengakui menyesal atas apa yang telah dilakukan kepada anak semata wayangnya tersebut. Tersangka berdalih akibat mengonsumsi minuman keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengaku selalu mengonsumsi miras setiap hari, sebelum jualan tempe ke Pasar Comal dan keliling kampung. Dalihnya untuk mengatasi rasa malu saat berjualan tempe.
"Minum pagi sebelum saya mau jualan. Biar pede. Saya orangnya pemalu," jelasnya.
Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakorso, menjelaskan pembunuhan keji itu dilakukan tersangka saat diminta istrinya menjaga bayinya. Kala itu, Nur yang baru pulang dari pasar masih teler dan terganggu dengan anaknya yang terus rewel.
"Pada saat kejadian, di bawah pengaruh minuman keras, dititipi anaknya saat ibunya mau ada keperluan keluar. Anaknya rewel, kemudian dianiaya," ujar dia.
Dalam kondisi teler itu, Nur menganiaya buah hatinya dengan sadis. Bayi malang itu dipukuli dan dicekik oleh bapak kandungnya sendiri.
"Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban luka pada kepala ada juga karena pernapasan dihambat. Ada bekas cekikan, lebam di leher, ada pukulan di kepala penyebab kematiannya," jelasnya.
Berkaca dari kasus ini, Doni mengimbau agar masyarakat menjauhi minuman keras.
"Ini menunjukkan bahwa pengaruh minuman keras itu sangatlah merusak, berawal dari minuman keras akhirnya merembet melakukan tindakan lain, menjadi pemicu daripada tindakan kejahatan," pesan Doni.
Diberitakan sebelumnya, bayi berumur 2 bulan di Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, tewas dibunuh ayah kandungnya, Nur Fadhilah. NF mengaku menganiaya anak tunggalnya itu lantaran kesal karena terus-terusan menangis. Warga sempat mengepung rumah NF untuk menghakiminya.
Sebelum membunuh bayinya dengan cara dicekik, NF mengaku sempat menenggak minuman keras (miras) jenis ciu. "Saya kesal karena rewel terus," kata NF di Mapolres Pekalongan, Rabu (21/8).
(aku/apl)