Tokoh publik Atta Halilintar terseret kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana robot trading Net89. Atta Halilintar yang terseret gegara lelang bandana senilai miliaran ini akhirnya buka suara.
Mengutip detikHot, Kamis (27/10/2022), suami Aurel Hermansyah itu terseret kasus robot trading karena lelang bandana. Kegiatan lelang itu merupakan lelang barang bersejarah paling pertama atau headband dengan tujuan untuk amal.
"Tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat penghapal Al-Qur'an dan juga membantu pembangunan masjid," tegas Atta, seperti dilihat detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atta menyebut saat kegiatan lelang berlangsung dia tak mungkin menanyakan asal muasal uang peserta. "Apalagi ini lelang terbuka, kan," lanjutnya.
"Banyak yang mengikuti lelang itu dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan," tegas Atta.
Dia pun membantah keterlibatannya dengan robot trading Net89. Atta Halilintar mengaku sama sekali tidak mengerti dengan permainan robot trading khususnya Net89.
"Saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading-trading robot," sambungnya.
"Semoga, semua ini jelas dan berita-berita di luar sana tidak menggoreng menggunakan nama saya seperti saya yang main robot trading atau menipu," tegasnya lagi.
Untuk diketahui, Atta Halilintar dan sejumlah tokoh lainnya dilaporkan ke Bareskrim Polri. Selain Atta, ada Taqy Malik, Adry Prakarsa, Kevin Aprilio sampai Mario Teguh.
Total ada 230 orang yang mengaku menjadi korban robot trading Net89 dan melaporkan ke polisi dengan nomor register LP/B/0614/X/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI.
"Atta Halilintar dan Taqy Malik mereka diduga dikenakan Pasal 5 TPPU karena menerima aliran dana dari tindak pidana kejahatan. Dalam Pasal 5 itu patut menduga, jadi untuk bandana seharga Rp 2,2 miliar apakah itu hasil kejahatan atau tidak," kata pengacara para korban selaku pelapor, Zainul Arifin saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri kemarin.
"Sama juga dengan Taqy Malik yang menerima aliran dana sebesar Rp 700 juta, itu yang kita laporkan," terang dia.
(ams/sip)