Festival Kebonkliwon kembali digelar warga Dusun Kebonkliwon, Desa Kebonrejo, Salaman, Magelang. Selain menampilkan berbagai kesenian, juga ada sedekah 2 ribu bibit tanaman berbagai jenis gratis untuk hadirin. Berikut jadwal dan rangkaian acaranya.
Festival Kebonkliwon IV akan berlangsung selama 7 hari, dimulai Selasa (4/11) hari ini hingga Senin (10/11) pekan depan. Panggung utama untuk pentas keseniannya berukuran 10 x 12 meter. Kemudian ada panggung dekorasi berukuran 12 x 5 meter.
Panggung dekorasi ini dihiasi ciri khas Dusun Kebonkliwon yaitu berupa bibit tanaman. Panggung ini dibuat dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada mulai dari jerami, klobot jagung, daun kelapa, dan lain-lain.
Festival ini dilangsungkan tiap dua tahun sekali. Kali pertama dilangsungkan pada tahun 2017. Untuk panggung kesenian dengan panggung pengajiannya berbeda lokasi.
"Festival pertama itu kan 2017. Tujuannya awalnya untuk memeriahkan acara khataman anak mengaji di masjid itu. Tetapi acara khataman itu memang rutin dua tahunan sekali sejak mbah kyai, mbah kyai sepuh dulu," kata Seksi Publikasi dan Sponsor Festival Kebonkliwon IV, Zaenal Faizin, Selasa (4/11/2025).
"Nah, terus kita inisiasi bareng sama karang taruna. Kita kemas acara khataman itu, kita branding untuk kampung kita sebagai salah satu kampung produsen bibit. Itu kan acaranya memang dua tahunan sekali. Terus kita kemas, ada sedekah bibit, kirab bibit, ada bazar UMKM, ada kesenian tradisional yang tampil. Puncaknya nanti acara khataman," sambung Faizin.
Rangkaian Festival Kebonkliwon, kata Faizin, dimulai nanti pukul 20.00 WIB sampai selesai dengan acara ziarah Simbah Kiai Kebon dan Simbah Kiai Suyuti. Rabu (5/11)besok, acara dilanjutkan dengan kirab bibit dan grebeg bibit.
"Nanti malam kita ziarah ke pepunden, tempat cikal bakal Dusun Kebonkliwon ini. Kemudian ziarah yang kedua ke simbah Kiai Suyuti itu yang cikal bakal masjid. Terus paginya besok kirab bibit sama grebeg bibit," imbuh Faizin.
Kirab besok dimulai dari panggung utama keliling dusun sekitar 1 km. Ada gunungan bibit tanaman dalam kirab tersebut.
"Setelah doa bersama, sambutan, (bibit tanaman) dibagikan kepada ke semua pengunjung yang datang. Rata-rata (bibit) produk dari sini, itu ada durian, ada alpukat, kelengkeng dan lain sebagainya," beber Faizin.
"Intinya bibit tanaman buah, ada yang tanaman unik dan langka juga kayak anggur Brazil. Terus miracle fruit, mamey capote, black capote, dan lain lain. Itu dari sedekahnya warga, mayoritas ini 80 persen itu petani bibit," tambahnya.
Faizin menambahkan, warga Dusun Kebonkliwon ada sekitar 400 KK dan 80 persennya merupakan petani bibit.
"Yang jualan bibit sekitar 80%. Sejak era bapak saya itu memang sini sudah ada yang main bibit, mungkin sejak tahun 70-an itu," tambahnya.
Untuk panggung utama, kata Faizin, ada gunungan wayang yang diapit dengan Dewi Sri dan Raden Sadana.
"Gunungan wayang itu filosofinya sebagai kehidupan, perjalanan kehidupan manusia. Biar eling sangkan paraning dumadi seperti itu, terus wayang Dewi Sri sama Raden Sadono itu melambangkan kemakmuran dan kesuburan. Karena di sini memang sentra pertanian," tegasnya.
Kepala Desa Kebonrejo, Ismun, mengatakan Festival Kebonkliwon semua murni swadaya dari warga dusun. Tidak ada dukungan dana dari desa.
"Untuk aktivitas sekarang sebagian besar petani bibit buah-buahan. Makanya, kan ini yang didonasikan dan disedekahkan dari warga juga supaya apa yang dikerjakan tiap harinya itu bibit durian, kelengkeng, jambu, ada nangka dan lain sebagainya," kata Ismun.
"Ini (bibit sedekah) dari warga, dari sukarela warga ada yang lima, 10 ada yang 20. Itu warga mendonasikan menyedekahkan. Kurang lebih 2 ribu batang dari semua varietas atau jenis itu," ujarnya.
Bibit tanaman itu akan dibagikan ke warga dari luar dusun yang menghadiri festival ini.
"Memang ini diberikan untuk warga yang hadir. Justru kalau warga Kebonkliwon itu tidak diperbolehkan. Kan sedekah warga Kebonkliwon diberikan untuk warga yang hadir, mau dari luar desa, kecamatan, kabupaten. Tinggal besok datang ke Kebonkliwon bisa berkesempatan ambil bibit," kata dia.
Sedekah bibit, kata Ismun, sebagai salah satu ungkapan rasa syukur.
"Kalau di daerah lain untuk sedekah bumi kan sesuai hasil wilayahnya. Kalau di daerah lain ada pertanian, cabai dan lain sebagainya yang disediakan cabai, sayuran. Tapi, karena di Kebonkliwon sini sebagian besar petani bibitan yang disedekahkan juga bibit," pungkasnya.