12 Puisi Hari Kartini yang Penuh Makna dan Menginspirasi

12 Puisi Hari Kartini yang Penuh Makna dan Menginspirasi

Insi Faiqoh - detikJateng
Kamis, 18 Apr 2024 15:28 WIB
RA Kartini
RA Kartini. Foto: Arsip Nasional RI
Solo -

Hari Kartini diperingati tanggal 21 April setiap tahun oleh masyarakat Indonesia. Selain memakai kebaya, salah satu cara yang kerap dilakukan untuk memperingatinya adalah membaca puisi Hari Kartini.

Kartini adalah salah satu pahlawan nasional yang berjasa dalam memajukan kehidupan wanita di Indonesia. Tokoh emansipasi wanita asal Rembang ini juga menulis buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Ada berbagai puisi Hari Kartini yang dibuat khusus untuk mengenang dan mengapresiasi perjuangan sosok Kartini. Dikutip dari buku Antologi Puisi Kartini 2021 milik Perpustakaan Nasional RI, berikut 12 contoh puisi Hari Kartini yang penuh makna dan inspirasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

12 Contoh Puisi Hari Kartini

Contoh Puisi Hari Kartini #1

Kartiniku Kini

Oleh: Mochamad Riduwan

ADVERTISEMENT

Saat pena kau tempelkan secarik kertas
Tersusunlah kata-kata sukma meretas
Membawa perubahan awal sepintas
Hingga kaummu menyambut penuh antusias

Kini wahai Kartiniku
Kaummu seakan melupakanmu
Tersibuk dengan lautan ambigu
Terlupa akan sebuah perilaku

Wahai Kartiniku kini
Tidaklah mentari lupa menanti pagi
Saatnya dirimu membekali literasi
Saatnya dirimu penuh berinovasi

Wahai Kartiniku kini
Sudahkah dirimu menyelami diri
Mencari di mana peradaban nanti
Mengikuti aliran tsunami teknologi
Sepatah tulisan membawa pesan
Sebarisan kalimat membuyarkan angan
Sebait paragraf merubah peradaban
Majulah Kartiniku kini tuk kemajuan zaman

Contoh Puisi Hari Kartini #2

Tanduk Perempuan

Oleh: Naurah Risadamayanti

Baswara rupa kami, buntara jiwa kami
Ibu Kartini titip pesan kepada kami
Jaga elok-elok seberkas harga diri
Angkat tinggi-tinggi kehormatan ini

Di saat ini tak lagi perempuan dikekang
Tak ada lagi kami dianggap membangkang
Hak-hak untuk kami kembali secara utuh
Tidak dipentingkan hanya saat butuh

Derajat, kini telah setara adanya
Pendidikan diemban secara merata
Mampu berdiri sejajar dengan putra
Ini masanya kami bebas beroleh

Siapa yang segan suruh kami untuk menunduk?
Jangan pikir kami tidak punya tanduk
Kami dapat saja buas nan liar menyeruduk
Pengetahuan membuat kami tak lagi terpuruk

Contoh Puisi Hari Kartini #3

Perempuan Berdaya

Oleh: Septi Mardiana

Waktu terus berjalan
Zaman kian berkembang dengan kemajuan
Generasi emas kian merebak
Literasi jadi santapan anak zaman

Perempuan berdaya
Memperkuat literasi bangsa
Memberi sejuta semangat
Untuk membawa kemajuan bangsa

Peran kartini masa kini
Cinta kasih memberi naluri
Bahwa literasi itu penting
Mendorong negeri ini lebih baik lagi

Contoh Puisi Hari Kartini #4

Literasi Ubah Negeri

Oleh: Khanipan

Dulu kau diam diri di rumah
Namun kini menduduki berbagai ranah
Kau perjuangkan emansipasi
Majukan bangsa dengan budaya literasi
Kau tuntun mereka yang buta aksara
Ajari mereka bagaimana membaca
Bukan untuk kesombongan
Namun demi kemajuan peradaban

Berawal dari
Ini Bapak Budi
Ini Ibu Budi
Suaramu terdengar lirih
Namun mampu mengubah negeri

Dengan literasi kau paparkan tujuan diri
Berbakti pada negeri
Mengharumkan nama pertiwi
Untuk kejayaan kini dan nanti

Bekali negeri dengan literasi
Untuk bersaing di globalisasi
Semua berkat emansipasi
Yang kau perjuangkan dari dulu hingga kini

Contoh Puisi Hari Kartini #5

Guruku, Kartiniku

Oleh: Efa Madani

Wahai guruku, Ibu Kartiniku..
Pengeja langkah yang buta akan setiap ilmu
Membuka luas wawasan jendela pengetahuanku
Panutan negeri dalam bertindak dan bertutur baku
Penuh kasih, santun, dan cerdas layaknya ibundaku

Wahai guruku, Ibu Kartiniku..
Aku terlahir dengan banyak kebutaan aksara
Ditempa dengan beragam cara untuk menghadapi dunia
Ibu kartini, keinginan di masa lalu mu kini menjadi nyata
Meski ragamu tiada, tetapi kami rasakan jiwamu tetap ada
Wahai Ibu Raden Ajeng Kartini,
Banggakah kau akan guru penerusmu di masa kini?
Tak ada lagi yang membelenggu hati nurani
Bebas berekspresi dan mendidik diri, mencari diri
Dan ibu guruku, penuntun menuju setiap mimpi

Keabadian jiwa dalam tiap-tiap literasi
Membangkitkan kami dari gelapnya sisi
Kini pemuda bangsa bangkit turut mengabdi
Demi membangkitkan pendidikan negeri
Menghapus kebodohan di zaman teknologi

Kulihat banyak buku dari berbagai nusantara
Atau bahkan negara untuk mencerdaskan bangsa
Kini semua akses terbuka untuk kita membuka mata
Bukan hanya bangsawan yang bisa belajar dan membaca
Di kota dan semoga pelosok desa

Contoh Puisi Hari Kartini #6

Kartini Milenial

Oleh: Azwar Aswin

Kau kini tak lagi harus berada di belakang.
Ucapkanlah terima kasih pada seorang pengarang:
Yang menulis surat-surat ke kawannya di negeri orang.
Suarakan keinginan kaummu untuk bebas bertualang di padang ilalang.

Kebayamu dijahit dengan benang-benang literasi.
Batikmu ditulis dengan kebebasan berekspresi.
Rambutmu kau sanggul dengan pena.
Sandal kebaya kau ganti dengan sepatu kets.

Kadang ada terlalu banyak buku,
Dan terlalu sedikit waktu.
Kadang ada terlalu banyak waktu,
Dan terlalu sedikit buku.

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
Rela membawa buku ke pelosok-pelosok sepi,
Mengajak siapapun yang dia temui
Untuk jatuh cinta pada kata-kata.

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
Rela membawa buku ke tengah-tengah ramai,
Mengajak siapapun yang dia temui
Untuk jatuh bangun pada cita-cita.

Contoh Puisi Hari Kartini #7

Perempuan di Antara Buku

Oleh: Rustian Al'Ansori

Pagi masih pandemi
Perempuan berseragam rapi
Menyelusuri pagi
Menuju perpustakaan Matahari

Perempuan di antara buku
Penjaga ilmu
Menguatkan peradaban
Telah membuka pintu perpustakaan

Ia yang tahu Murasaki Shikibu perempuan Jepang penulis pertama di dunia
Ia juga tahu Kartini setelah membaca Habis Gelap Terbitlah Terang
Ia sedang bermimpi ingin menulis buku tentang dunia
Ia sedang membuat perpustakaan lebih terang

Adalah perempuan penjaga perpustakaan desa
Datang ketika pagi pulang ketika senja
Tidak menyerah karena sedikit gaji
Ia sedang menghidupkan kampungku yang masih sepi literasi

Contoh Puisi Hari Kartini #8

Kartini Masa Depan

Oleh: Fiddinillah

Aku perempuan Indonesia
Menelan gelap menjadi pagi
Menantang kebodohan diri sebagai jati diri seorang aku

Mungkin lelah menggoda berkata sudah
Tapi sadar, diri kecil menyandang cita-cita tinggi
Bila satu buku saja sudah menjadi penerang jalan,
Membias ke segala penjuru,
Menerobos celah tirai jendela dunia
Mengapa tak kucoba satu buku lagi saja?

Aku perempuan Indonesia
Tak akan buta menjadi identitasku
Bila payahnya literasi menjadikanku bungkam, aku tak mau seperti itu.
Biarlah hitam mataku, kapal tanganku, rontok rambutku
Jauh lebih baik bagiku daripada gelap dunia ku

Aku mampu berdaya
Kelak, bila mana aku dapat melihat dunia
Akan ku seberangi pelita kepada perempuan Indonesia ku

Aku perempuan Indonesia
Aku potensi Indonesiaku

Contoh Puisi Hari Kartini #9

Elok

Oleh: Nanda Alifya

Mereka hidup bersama banyak kata
Diiringi tekad untuk memahami seluruhnya ada
Soal banyak titik hitam yang berisik di kepala
Siapa sangka tersulam penuh makna

Apa kau tahu, kawan
Niatnya lebih jernih dari air pegunungan
Mereka perempuan
Lahir dari bunga bunga termahsyur di tanah paling subur

Hari ini dan seterusnya, kawan
Mereka yang pikirannya seluas lautan
Mimpinya melesat tajam bagai peluru
Suaranya akan melahirkan keajaiban baru

Jangan abaikan hari ini, kawan
Banyak kartini yang bermekaran
Merangkai mustahil menjadi mungkin
Martabat dan pengetahuan menjelma bagai angin

Dengan jemarinya, kawan
Lahir banyak tulisan mengiring peradaban
Kemudian persilahkan tanya keluar dari benakmu
"Oh mengapa bisa seelok itu?"

Contoh Puisi Hari Kartini #10

Mencari Kartini

Oleh: Rialita Fithra Asmara

Rupa huruf
Rupa wajah
Rupa cita-cita
Sayap bertumbuh pada tubuh mereka
Mengepak lalu bersemayam pada tubuh buku yang beku
Di perpustakaan yang menguar aroma doa
Dari bibir penuh kata memancar cahaya
Menyapa kami dengan debar gembira
"Kau mencari Kartini?" tanyanya.
Kami mengangguk
Kami pun diajak dengan langkah tergesa
Ke tubuh buku yang beku
"Kartini ada di sini?" tanya kami dengan suara parau.
Kartini adalah pengetahuan yang menempel
Pada buku-buku yang didekap sunyi
Dan sepi nan sekarat
Di perpustakaan yang tubuhnya disiram gerimis air mata sendat
"Selain itu di mana lagi?"
Kami terus bertanya seolah kami tercipta
Dari seribu bibir. Di huruf-huruf yang kau lahirkan
Dari rahim cita-cita telusur informasi
Lalu, kau jelmakan ia pada perpustakaan
Yang ramai huruf gembira bernilai daya juang tak terkira
Serupa surat-surat Kartini kepada Nyonya Abendanon
Lalu, tetiba wajah kami kembar menjadi Kartini Masa Kini
Dengan tubuh huruf menempel di sana-sini

Contoh Puisi Hari Kartini #11

Kau Wariskan Aksara

Oleh: Diana Lestari

Tanganmu wariskan aksara
Kisah rintihan hati wanita
Mengikis beban peradaban
Ikat erat tali persahabatan

Habis gelap terbitlah terang
Walau memakan durasi panjang
Nyali mendobrak pasungan
Memutus rantai perbudakan

Ah.., Wanita itu
Tak lelah kobarkan api
Yang jauh dari kepergiannya
Masih terasa hangat peluknya

Bagaimana ia bisa begitu gigih
Bukankah kebaya dan kain
Begitu ketat kau bawa berlari

Semua tertulis di benak saat ini
Aku yang sama sepertimu
Tapi tak dengan kerja kerasmu
Dengan suasana awan kelabu

Wanita yang kukenal di gambar
Membongkar dapur sumur kasur
Kan kukirimkan salam hangat
Dalam tidur abadimu yang lelap

Contoh Puisi Hari Kartini #12

Surat Kartini

Oleh: Wanda Listiani

Berulang kali kubaca suratmu
Tidak ada pilihan, selain maju

Kubuang sejenak ragu
Tak ada lagi masa lalu

Bergemuruh rindu
Bertalu-talu
Namun kau tak membiarkanku
Membisu
Pada waktu

Surat-suratmu
Bagai taksu
Mencerabutku
Bergerak ku
Dari bayang semu

Gelap pun berlalu
Sejak itu
Tumbuh semangat baru
Selalu

Demikian sederet contoh puisi bertemakan Hari Kartini yang penuh makna dan menginspirasi. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Insi Faiqoh peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ahr/dil)


Hide Ads