Daftar Lagu Waldjinah yang Legendaris Lengkap dengan Maknanya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 16 Apr 2024 19:55 WIB
Waldjinah Foto: Ilustrasi: Kiagoos Auliansyah
Solo -

Siapa yang tidak kenal Waldjinah? Ratu Keroncong ini adalah legenda hidup dari Kota Solo. Meski sudah berkarya lebih dari lima puluh tahun, daftar lagu Waldjinah yang legendaris masih disukai oleh masyarakat saat ini.

Dikutip dari laman Javanologi Universitas Sebelas Maret, Waldjinah lahir di Solo pada 7 November 1945. Ia memulai karirnya setelah menjuarai Kompetisi Bintang Radio Indonesia 1965, dia menjadi penyanyi keroncong terkemuka dengan suara yang menghipnotis.

Waldjinah sempat berduet dengan Mus Mulyadi dan sering membawakan lagu-lagu karya Gesang, Andjar Any, dan Ismail Marzuki. Beberapa lagunya seperti "Walang Kekek" dan "Jangkrik Genggong" memperoleh popularitas yang besar.

Memiliki penggemar dari berbagai negara, Waldjinah tercatat memiliki 34 album vinyl dan 176 album kaset dengan total 1.766 lagu. Penasaran dengan lagu-lagu legendaris dari Waldjinah? Simak penjelasan lengkap berikut yang dikutip dari laman web dan kanal YouTube resmi Gema Nada Pertiwi, label yang menaungi Waldjinah.

Daftar Lagu Waldjinah yang Legendaris

1. Walang Kekek

"Walang kekek menclok nang tenggok
Mabur maneh menclok nang pari
Ojo ngenyek yo Mas, karo wong wedok
Yen ditinggal lungo setengah mati"

Lagu Walang Kekek menceritakan tentang seekor burung walang kekek yang terbang bebas dan menclok di berbagai tempat. Liriknya penuh makna, melambangkan kebebasan dan kebahagiaan hidup, cinta sejati yang tidak mengenal usia, dan pentingnya keteguhan iman kepada Allah SWT. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk menikmati hidup dengan penuh rasa syukur dan selalu ingat kepada Sang Pencipta.

2. Jangkrik Genggong

"Jangkrik genggong jangkrik genggong
Luwih becik omong kosong"

Lagu Jangkrik Genggong menceritakan tentang seseorang yang terluka hatinya karena kekasihnya selingkuh. Lagu ini menggunakan perumpamaan jangkrik genggong untuk menggambarkan perasaan hati yang remuk dan kecewa.

Lirik lagu ini sarat dengan sindiran dan pesan moral. Lagu ini mengingatkan kita untuk hati-hati dalam memilih pasangan dan untuk tetap setia dalam hubungan.

3. Caping Gunung

"Neng nggunung
Tak cadhongi sego jagung
Yen mendhung
Tak silihi caping gunung"

Lagu Caping Gunung menceritakan tentang seorang ibu yang merindukan anaknya yang telah pergi berjuang dan belum kembali. Sang ibu mengkhawatirkan keadaan anaknya dan berharap agar anaknya segera pulang dengan selamat.

Lirik lagu ini penuh dengan penggunaan kata-kata kiasan yang menggambarkan perasaan rindu dan khawatir sang ibu.

4. Yen Ing Tawang Ana Lintang

"Yen ing tawang ana lintang, cah ayu
Aku ngenteni tekamu
Marang mega ing angkasa, nimas
Sun takokke pawartamu"

Lagu Yen Ing Tawang Ana Lintang merupakan lagu ungkapan kerinduan seseorang kepada kekasihnya. Lagu ini menggunakan bintang dan bulan sebagai metafora untuk menggambarkan rasa cintanya yang tulus dan abadi.

Penyanyi dalam lagu ini menunggu kedatangan kekasihnya dengan penuh harapan. Dia meyakinkan kekasihnya bahwa dia tetap setia dan mencintainya.

5. Kembang Kacang

"Dawah gendhing Sekar Kacang!

Ora butuh apa-apa,
Butuhku, butuhku, sabar-sabar narima
Kunir pita, sega golong mungging baya
Gonas, gones, wicarane
Yen ketemu, yen ketemu, sun sungsumke pitung dina
kembang mlati, yo mas, dironce-ronce, bapak
Kene setengah mati, sing kana ra piye-piye"

Lagu Kembang Kacang merupakan lagu Jawa klasik yang populer dengan alunan keroncong yang indah. Lagu inilah yang mengantarkan Waldjinah pada puncak popularitasnya.

Lagu ini menceritakan tentang kisah cinta seorang wanita yang terhalang oleh perbedaan status sosial. Wanita tersebut berasal dari keluarga sederhana, sedangkan kekasihnya berasal dari keluarga bangsawan.

Lirik lagu ini penuh dengan kiasan dan majas yang menggambarkan perasaan cinta yang dalam, kesedihan, dan kepasrahan. Wanita tersebut menerima kenyataan bahwa cintanya tidak akan terbalas dan berharap agar kekasihnya bahagia dengan wanita lain.

6. Lorobronto

"Wis pesthine lelakonku, adhuh
Aku mung kudu narima
Sapa kang bisa paring usada
Nggonku nandhang lara branta"

Lagu Lorobronto menceritakan tentang seorang wanita yang di tinggalkan oleh kekasihnya. Wanita ini merasa terluka dan kecewa karena kekasihnya telah berselingkuh dan memilih wanita lain.

Lirik lagu ini penuh dengan kesedihan dan penyesalan. Wanita ini merasa tertipu oleh janji sang kekasih yang akan selalu bersamanya.

7. Suwe Ora Jamu

"Suwe ora jamu yo mas
Jamu godhong telo
Suwe ora ketemu
Temu pisan ojo gelo"

Lagu Suwe Ora Jamu bercerita tentang kerinduan seseorang terhadap kekasihnya yang telah lama tidak bertemu. Dalam liriknya, lagu ini menggunakan kiasan jamu untuk menyampaikan perasaan cinta dan rindu yang mendalam.

Ungkapan kasih sayang dan keinginan untuk bersama kembali begitu terasa dalam setiap bait lagu ini. Namun, di tengah kerinduan itu, juga ada peringatan untuk tidak mencuri hati pasangan orang lain.

Itulah daftar lagu Waldjinah yang legendaris, lengkap dengan maknanya. Semoga bermanfaat!



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(par/apu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork