Kalender Jawa Minggu Legi 22 Oktober 2023: Hari Uwas Panganten

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Minggu Legi 22 Oktober 2023: Hari Uwas Panganten

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 22 Okt 2023 08:44 WIB
Exclamation mark background
Kalender Jawa Minggu Legi 22 Oktober 2023: Hari Uwas Panganten. Foto: Getty Images/iStockphoto/themotioncloud
Solo -

Hari ini, Minggu (22/10/2023) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 6 Bakdamulud 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Manahil.

Minggu Legi

Weton (hari kelahiran) Minggu Legi atau Ngahad Legi memiliki neptu 10. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, pandai menyembunyikan perasaan dan cerdik dalam memecahkan masalah yang pelik dan misterius.

Pangarasan

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Pepet. Artinya sering prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasuda

Pancasuda weton ini adalah Sumur Sinaba, artinya dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas serta dapat menjadi pelindung para sanak keluarganya.

Dengan pengetahuan yang memadai, tak mengherankan jika ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya.

ADVERTISEMENT

Wuku Manahil

Wuku Manahil, lambang dewanya Bathara Citragotra, wataknya selalu waspada. merasa dirinya besar, pandai bergaul, tetapi angkuh, selalu waspada dan cenderung mencurigai orang lain. Memangku tombak terhunus, tinggi angan-angannya, tajam intuisinya.

Pohonnya tegaron, menjadi hiasan hutan kurang ada gunanya. Namun ulet tekatnya.

Burungnya sepahan, gesit cekatan, pikirannya lembut. Sedikit rezekinya. Membelakangi air di tempayan, tutur katanya merendah. Dalam bergaul tak membeda-bedakan pangkat. Dalam hal bekerja terkadang rajin terkadang malas.

Bahayanya terkena senjata. Kala ada di Tenggara, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi jauh ke arah Tenggara untuk urusan yang sangat penting.

Minggu Legi Wuku Manahil

Pada hari Minggu Legi di wuku ini adalah hari yang buruk yang termasuk uwas panganten, disarankan menghindari untuk keperluan pernikahan. Akan tetapi jika memasang perangkap burung akan cepat mendapatkannya.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads