Hari ini, Senin (28/8/2023) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 10 Sapar 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Julungpujut.
Weton (hari kelahiran) Senin Legi neptu 9. Pemilik weton ini umumnya ramah, sopan dan lemah lembut. Namun terkadang juga muncul sifat kerasnya, sesekali mudah marah, senang mencampuri yang bukan urusannya dan senang mengetahui rahasia orang lain.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Angin. Perwatakannya peduli terhadap segala kondisi, pandai mengambil hati orang tetapi menakutkan jika sedang marah. Adapun Pancasuda, Tunggak Semi. Seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Artinya, rizki selalu lumintu atau ada terus. Penghasilan maupun pekerjaan biasannya selalu lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wuku Julungpujut, lambang dewanya Bathara Guritna, senang pada keramaian, baik tutur katanya, berpotensi punya kedudukan. Pohonnya rembuyut, tampan atau cantik parasnya tanpa aroma, namun selalu dicari atau dibutuhkan orang. Burungnya emprit jowan, tidak kaya tapi besar kemauannya.
Gunungnya di depan, keras kemauannya, di manapun harus mengatur atau memimpin. Bagaikan perahu di tengah lautan, kesana-kemari dalam berusaha, karenanya tidak kekurangan rizki. Lambangnya sapi gumarang sedang turun, artinya terhormat.
Aralnya diteluh. Kala ada di barat laut, selama 7 hari pada wuku ini jangan ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Senin Legi di wuku ini merupakan hari yang baik, jika mencari jodoh akan segera dengan mudah mendapatkannya.
(Oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo. Tayang rutin setiap pagi)
(aku/aku)