Hari ini, Rabu (2/8/2023) bertemu dengan pasaran Kliwon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 14 Sura 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Galungan.
Weton (hari kelahiran) Rabu Kliwon memiliki neptu 15. Kecenderungannya berperangai sopan ramah, lemah lembut, tak suka kekerasan. pandai menguntai kata-kata sehingga sering menarik siapa saja yang mendengarnya.
Akan tetapi sayangnya lekas marah jika mendengarkan perkataan yang kurang menyenangkan, perasaannya sangat peka dan mudah tersinggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangarasan pada weton ini adalah lakuning srengenge. Wataknya terang, berwibawa dan mencerahkan.
Sedangkan Pancasuda seton ini lebu katiyup angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Karenanya perlu kesungguhan yang lebih untuk meraih keinginannya.
Wuku Galungan, lambang dewanya Bathara Kamajaya, sifatnya tidak murahan, dapat memberikan pencerahan hati yang susah, senang terhadap perbuatan baik, jauh dari perbuatan jelek. Memangku air di bokor, berderma dengan fisiknya. Tidak bisa hemat.
Pohonnya tangan, selalu aktif tak mau menganggur. Agak keras wataknya, selalu ingin memiliki kepunyaan orang lain.
Burungnya nuri, sangat boros. Keras bicaranya, merelakan kekayaannya bukan karena pujian, karenanya kalau tidak dikendalikan menjadikan jauh keberuntungannya, dan serakah.
Bagaikan burung yang hinggap di atas, biasanya mata pencahariannya dengan sarana meneliti, dengan berbagai godaan yang merintanginya.
Lambangnya bambu yang kering, cenderung melarat. Bahayanya jika bertengkar. Kala ada di Timur Laut, selama 7 hari pada wuku tersebut jangan pergi ke arah Timur Laut untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Rabu Kliwon di wuku ini rahayu, baik untuk berpuasa karena akan mendapatkan keberkahan. Hari ini juga hari baik untuk bepergian.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(ahr/apl)