Hari ini, Rabu (21/6/2023) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 2 Dulkangidah 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya, dan Wuku Tolu.
Weton (hari kelahiran) Rabu Pon memiliki neptu 14. Kecenderungannya berbudi halus, sopan, hati-hati dan waspada serta agak lumayan rezekinya. Akan tetapi mudah terkejut atau heran, suka pamer atau suka memperlihatkan harta kekayaan dan kepandaiannya, senang dipuji, kadang-kadang juga muncul sifat kerasnya.
Perasaannya tajam sehingga mudah tersinggung, namun kemudian menyesali yang telah terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangarasan pada weton ini adalah lakuning rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan.
Adapun Pancasuda weton ini bumi kapetak. Bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
Wuku Tolu, lambang dewanya Bathara Bayu. Sosok pribadi yang pandai dan dapat membuat nyaman hati orang lain. Akan tetapi, jika sedang marah berbahaya, sulit dikendalikan. Gedhongnya di depan, sifatnya senang pamer kekayaan dan dermawan.
Pohonnya Wijayamulya, tampak berwibawa, suka membuat senang hati orang lain.
Burungnya Branjangan, sifatnya tidak tenang. Membelakangi umbul-umbul, kebahagiaannya jika sudah tua.
Gambarannya seperti pelangi, artinya angkuh tapi tidak selamanya demikian, cenderung suka berbohong.
Lambangnya Tolu adalah peristirahatan semua wuku. Bahayanya ditaring dan ditanduk. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Rabu Pon di wuku ini rahayu samubarang gawe becik yakni baik untuk beraktivitas penting apa saja.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap pagi]
(ahr/rih)