Kalender Jawa Kamis Pahing 6 April 2023: Hari Sangat Buruk

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Kamis Pahing 6 April 2023: Hari Sangat Buruk

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 06 Apr 2023 06:00 WIB
Ilustrasi Kalender
Ilustrasi. Foto: detikcom/thinkstock
Solo -

Hari ini, Kamis (6/4/2023) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 15 Pasa 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Prangbakat.

Weton (hari kelahiran) Kamis Pahing memiliki neptu 17. Pemilik weton ini ini berkeinginan atau bercita-cita tinggi dan keras, ingin selalu maju. Selain itu dia sangat mencintai keluarganya. Namun sisi negatifnya dia suka menyinggung perasaan orang lain.

Pangarasan pada weton ini adalah lakuning bumi. Wataknya pemurah, suka memberi, dan melindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun Pancasuda weton ini lebu katiyup angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Karenanya perlu kesungguhan yang lebih untuk meraih keinginannya.

Wuku Prangbakat, lambang dewanya RΓͺsi Warabisma, kaku hatinya, pekerja keras, tak pernah ragu, cekatan, pemalu. Kaki depannya menyelup di air. Perkataannya kendor di depan, tapi keras di belakang.

ADVERTISEMENT

Wuku ini juga memiliki karakter seperti pohon tirisan atau kelapa yang panjang umur, serba kecukupan sandang-pangannya serta kuat bicaranya.

Selain itu, Wuku Pangbakat juga digambarkan seperti burung Urang-urangan yang pelit namun cepat dalam bekerja.

Bagaikan besi purasani yang berat, pemalu, tegar, kaku, tetapi gemar menuntut ilmu, suci hatinya.

Wuku ini juga dilambangkan seperti pohon beringin yang patah tertiup angin sebagai penggambaran kemungkinan dibohongi atau ditipu.

Kala ada di bawah, selama tujuh hari dalam wuku ini jangan menggali tanah atau beraktivitas dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah.

Pada hari Kamis Pahing di wuku ini adalah hari yang sangat buruk, maka dari itu jangan bepergian karena ada potensi musuh menghadang di jalan, maka harus sangat berhati-hati.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap pagi]




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads