Hari ini, Jumat (18/11/2022) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 23 Bakdamulud 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Kurantil.
Weton (hari kelahiran) Jumat Pon memiliki neptu 13. Kecenderungan orang berweton ini pandai bergaul, kreatif jujur dan baik hati. Namun dia ambisius suka disanjung dan senang pamer kepandaian dan kekayaannya.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Lintang. Sifat positifnya memberikan arah dan suri tauladan bagi siapa saja. Akan tetapi kadang-kadang kecenderungannya tidak menetap, misalnya dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Pancasuda, Lebu Katiyup Angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Karenanya perlu keseriusan yang lebih dalam meraih keinginannya.
Wuku Kurantil, lambang dewanya Bathara Langsur, gelap hati dan kaku. Bokor air ada di sebelah kiri, wataknya cenderung ke hal yang negatif seperti berselingkuh, dan ada hal yang disembunyikan. Sering kurang percaya diri dan kurang bersahaja.
Gedhongnya terguling di tanah, sifatnya terlalu boros tidak bisa hidup hemat. Pohonnya ingas, wataknya iri hati tak dapat dinaungi. Burung slinditan, cenderung tak mau diam, selalu aktif. Rizkinya tak bisa ajeg, sebentar kaya sebentar miskin.
Lambangnya burung gagak yang mati tua, bahayanya jika jatuh ketika memanjat. Kala ada di bawah.
Selama tujuh hari pada wuku tersebut jangan menggali tanah ataupun beraktivitas ke bawah.
Pada hari Jumat Pon di Wuku ini tidak baik untuk beraktivitas yang penting maupun bepergian jauh, ada kecenderungan mudah sakit di perjalanan.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo.
Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi mengenai weton, hari baik dan semacamnya bisa mengirim email melalui: infojateng@detik.com]
(ahr/aku)