Museum Tosan Aji Purworejo Jamas Ribuan Pusaka, Ada Keris Usia 6 Abad

Rinto Heksantoro - detikJateng
Jumat, 12 Agu 2022 12:39 WIB
Prosesi jamasan pusaka Museum Tosan Aji, Purworejo, Jumat (12/8/2022). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Sebanyak 1.159 benda pusaka koleksi Museum Tosan Aji Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dijamas. Selain untuk melestarikan budaya dan mengedukasi masyarakat, hal tersebut juga dilakukan guna menjaga keawetan pusaka.

Tradisi jamasan tersebut digelar di halaman Museum Tosan Aji di Jalan RAA Tjokronegoro No. 2 Purworejo, Jumat (12/8/2022). Seribuan pusaka koleksi Museum Tosan Aji berupa keris, tombak, pedang, kujang, dan lain sebagainya dijamas agar terjaga keawetannya.

Sebelum dijamas dalam acara yang rutin digelar pada setiap bulan Suro kalender Jawa ini, secara simbolis beberapa pusaka diarak dari rumah dinas Bupati Purworejo menuju halaman Museum Tosan Aji diiringi tarian Cing Po Ling yang penarinya mengenakan pakaian ala pengawal kerajaan.

Salah satu pusaka milik Bupati Purworejo Agus Bastian berupa Keris Junjung Derajat serta pusaka lain berupa Tombak Baro Penatas dan Keris Tilam Upih dibawa menggunakan nampan bertabur bunga. Pusaka-pusaka itu kemudian dijamas oleh petugas museum, Teguh Wahyu Kuntoro, dengan berbagai ubarampe atau bahan yang diramu khusus menjadi resep kombinasi jamasan yang diambil dari berbagai unsur.

"Jamasan ini merupakan acara adiluhung yang terus dilestarikan sebagai wahana edukasi masyarakat sekaligus nguri-uri budaya dan merawat tinggalan leluhur kita. Pusaka kita ada 1.159 dan pusaka yang tertua berusia 600 tahun, itu pusaka Keris Junjung Derajat dan ada koleksi keris lain yang usianya sudah kuno sekali," kata Bupati Purworejo Agus Bastian saat ditemui detikJateng usai acara.

Prosesi jamasan pusaka Museum Tosan Aji, Purworejo, Jumat (12/8/2022). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Jamasan dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon menurut perhitungan Jawa. Bupati berharap agar tradisi tersebut bisa terus dilestarikan sebagai upaya untuk menghargai karya para leluhur.

"Tentunya kita ingin acara jamasan ini terus dilestarikan sebagai upaya kita menghargai hasil karya para leluhur kita. Jamasan ini diselenggarakan pada setiap bulan Suro dan tentunya dicarikan hari baik dan hari baik itu menurut catatan Jawa adalah di Jumat Kliwon," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...




(rih/apl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork