Pemerintah Siapkan Pedagang Thrifting Jual Produk Lokal

Retno Ayuningrum - detikJateng
Selasa, 18 Nov 2025 13:20 WIB
Geliat Bisnis Thrifting. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Solo -

Penjual pakaian atau barang bekas (thrifting) bakal dialihkan pemerintah untuk menjual produk lokal. Pemerintah menyiapkan skema dan 1.300 produk merek lokal untuk nantinya dijual oleh pedagang yang sebelumnya menjual barang bekas impor.

Dikutip dari detikFinance, Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih mengkaji skema business-to-business (B2B) antara brand lokal yang akan menjadi pemasok dan pedagang thrifting. Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana mengatakan para pedagang thrifting akan dipasok produk lokal yang saat ini tercatat sekitar 1.300 brand lokal.

"Kita menyiapkan 1.300 brand untuk dipilih oleh para penjual, pedagang pakaian bekas di Pasar Senen maupun di Pasar Gedebage dan lain-lain. Tinggal mereka nanti B2B dengan para pemilik brand itu, ya entah mau jadi reseller atau mau jadi distributornya atau kita tawarkan mereka bikin brand sendiri nanti," ujar Temmy saat dijumpai di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Skema untuk model bisnisnya saat ini masih dikaji. Namun bakal ada skema mirip thrifting pakaian bekas impor yaitu skema balpres.

"Satu bal itu. Biasanya macam-macam ya. Ada yang paketnya yang tipe A, tipe B, tipe C ya. Itu ada antara Rp 5, Rp 3 juta, Rp 2 jutaan. Sekarang kita ingin juga teman-teman brand lokal ini juga mau bikin paket yang seperti itu. Mungkin paket Rp 5 juta, dapet berapa kuantiti-nya, berapa variannya. Kita sedang bahas itu. Karena kan ini bisnis ya," ujarnya.

Dia juga menjelaskan akan segera bertemu dengan perwakilan pedagang thrifting dari Pasar Senen dan Pasar Gede Bage. Ia berharap para pedagang thrifting mau beralih berjualan ke produk lokal.

"Mudah-mudahan, kan permasalahan gini ya, kita kan juga berharap mereka mau shifting ya. Mulai menggantikan produk yang mereka jual selama ini dengan barang-barang produk lokal. Cuma kan terkadang kita masih ada tantangan lah. Doain aja mudah-mudahan konsentrasi ini berjalan dengan baik dan tidak ada penolakan dari teman-teman pedagang," jelas Temmy.



Simak Video "Video: Benarkah Belanja Barang Bekas Berdampak Buruk Bagi Bumi?"

(aap/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork