Harga Sayuran di Klaten Menanjak Bikin Pedagang Sambat Sepi Pembeli

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Jumat, 14 Nov 2025 10:21 WIB
Pedagang sayur di Pasar Klepu, Ceper, Klaten. Foto: Achmad Husain Syauqi/detikJateng
Klaten -

Harga sayuran di pasar tradisional wilayah Kabupaten Klaten naik dalam sepekan terakhir. Pedagang kerepotan karena saat harga naik penjualan justru sepi.

"Kondisi sekarang cari untung sedikit saja sulit. Banyak barang tersisa tak terjual karena penjualan sepi," ungkap pedagang sayur di Jimbung, Kecamatan Kalikotes kepada detikJateng, Jumat (14/11/2025) pagi.

Dijelaskan Sugiyanto, kenaikan yang terjadi sepekan terakhir berbeda dengan sebelumnya. Di saat puncak musim hujan memang biasa naik tapi tidak seperti saat ini.

"Kalau musim hujan ada kenaikan tapi nggak sampai segitunya. Ini harga seledri dan wortel bahkan melebihi harga Lebaran, mungkin efek MBG juga," jelas Sugiyanto.

"Wortel harga grosir Rp 5.000 sampai Rp 7.000, di pasar Rp 14.000 sampai Rp 16.000 per kilogram. Seledri dari Rp 9.000 sampai 15.000, terong dari Rp 3.000 sekarang Rp 7.000," terang Sugiyanto.

Pedagang Pasar Klepu, Kecamatan Ceper, Sutini mengatakan sayuran semuanya naik sejak seminggu terakhir. Harga tomat dari Rp 6.000 jadi Rp 8.000 per kilogram.

"Tomat dari Rp 6.000 jadi Rp 8.000 per kilogram, yang besar dari Rp 8.000 jadi Rp 10.000. Wortel dari Rp 12.000 jadi Rp 16.000, terong biasa Rp 2.000 jadi Rp 5.000, yang bagus Rp 5.000 jadi Rp 8.000, brokoli Rp 30.000 jadi Rp 35.000, semua naik," katanya kepada detikJateng.

"Bumbu dan cabai ini malah stabil. Hujan bikin naik harganya tapi pembeli sepi," imbuhnya.

Pedagang lain, Narmi mengaku kenaikan harga kemungkinan karena hujan terus. Tanaman gampang busuk dan tidak tahan lama.

"Tanaman gampang busuk dan tidak tahan lama. Buncis dari Rp 12.000 sekarang Rp 14.000 sampai Rp 15.000, bayam seikat biasa Rp 1.500 jadi Rp 2.500," katanya kepada detikJateng.

Pedagang Pasar Srago, Parni, mengatakan kenaikan harga terjadi sejak satu minggu ini, sejak cuaca buruk. Dirinya tidak memasok banyak, lantaran khawatir merugi.

" Sepi sekarang, pembeli sepi, saya juga tidak stok barang banyak karena takut busuk sayurannya," kata Parni.

Kenaikan harga, terang Parni, berbagi jenis sayuran, yang sering dikonsumsi warga. Kenaikan harga per kilogramnya mencapai Rp 2.000 hingga Rp 5.000.

"Tomat, sawi sendok, sawi putih, wortel, kobis, terong, kembang kol, boncis, itu kenaikan sekitar Rp 2.000 - 5.000 per kilogram. Saya berharap harga stabil tapi kalau cuaca hujan kayak gini, ya kasihan juga petani," lanjutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Pemkab Klaten, Anang Widjatmoko mengonfirmasi kenaikan harga tersebut. Naik lebih karena permintaan.

"Ada kenaikan sedikit dikarenakan permintaan masyarakat meningkat," jawab Anang saat diminta konfirmasi detikJateng.



Simak Video "Video: Sepasang Kuda Berlarian di Jalan Raya Solo-Jogja Bikin Heboh"

(afn/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork