Jalur perlintasan atau sarana dan prasarana (Sarpras) Kereta Api Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri ditingkatkan. Selain laju kereta menjadi lebih cepat, kereta reguler berpotensi beroperasi di jalur tersebut.
"Tahun ini Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian melakukan kegiatan peningkatan jalur kereta api (Batara Kresna) Solo-Wonogiri. Kurang lebih (panjang perlintasan) 32 kilometer," kata PPK Kegiatan Pengembangan 3 BTP Kelas 1 Semarang, Albertus Dito di Stasiun Wonogiri, Kamis (30/11/2023).
Ia mengatakan, peningkatan sarpras KA Batara Kresna itu telah dimulai Maret 2023 dan ditargetkan selesai pada Maret 2024. Saat ini progres pengerjaannya sekitar 70 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ganti bantalan besi ke bantalan beton. Dari R.33 atau R.42 ke R.54. Di mana harapan akan menambah kecepatan KA Batara Kresna, mengurangi waktu tempuh dan menambah keselamatan kereta api," ungkap dia.
Dito menerangkan sebelumnya waktu tempuh KA Batara Kresna dari Solo-Wonogiri dan sebaliknya 85 menit. Setelah ditingkatkan sarprasnya, waktu tempuh menjadi 60 menit.
"Dari Wonogiri kecepatan semula 30 km/jam nanti buat rata-rata bisa 60 km/jam. Beberapa titik ada pembatasan kecepatan. Misal di Solo melintasi permukiman tidak bisa 60 km/jam," jelasnya.
Dalam pemeliharaan kali ini, pihaknya juga membangun empat pintu perlintasan KA dan Pos Jaga. Empat lokasi itu masuk di wilayah Sukoharjo. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Dishub Sukoharjo.
Dito menambahkan petugas pintu perlintasan berasal dari Dishub Sukoharjo yang sudah mendapatkan sertifikat dari Direktorat Keselamatan Perkeretaapian. Sedangkan untuk wilayah Wonogiri baru pada tahap koordinasi.
"Untuk peningkatan ini total (anggaran yang dikeluarkan) 180 miliar. Ada tiga, pertama supervisi, paket pengadaan beton dan pembuatan palang pintu perlintasan," kata Dito.
Seksi Operasi BTP Kelas 1 Semarang, Darmoyo Pambudi menambahkan dengan adanya peningkatan sarpras, otomasi kecepatan KA Batara Kresna Bertambah. Jika animo masyarakat semakin tinggi, jam operasional Batara Kresna bisa ditambah.
"Sekarang hanya empat perjalanan, dari Purwosari ke Wonogiri. Bisa nambah sesuai keinginan masyarakat. Bisa 8, 16 atau lebih (perjalanan KA). Jam bisa sesuai survei masyarakat," kata dia.
Darmoyo tak menampik jika akan ada jenis KA lain yang melintas hingga Wonogiri setelah ada peningkatan sarpras. Batara Kresna merupakan jenis KA perintis.
"Jika animo masyarakat tinggi bisa meningkat ke KA jenis PSO (Public Service Obligation). Setelah itu kalau pengin nyaman bisa ke KA komersial reguler," jelas dia.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan survei. Ada masukan jam operasional pada pukul 06.00 WIB dan saat pulang kerja sekitar pukul 16.00-17.00 WIB.
Menurutnya, jam operasional kereta bisa disesuaikan dengan usulan atau keinginan masyarakat. Terkait ada tidaknya kenaikan tarif setelah ada peningkatan sarpras, hal itu akan dibahas antara Kemenhub dan PT KAI.
"Kendala saat ini kan masih singel track (jalur Solo-Wonogiri). Harusnya (kalau ingin dua arah) double track. Dan itu memungkan jika harus dibuat double track," kata Darmoyo.
(cln/ams)