Lulusan SMP Sukses Bikin Ladang Hidroponik di Semarang, Sehari Panen 100 Kg

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 19 Jan 2023 16:49 WIB
Muhammad Aziz memanen selada di ladangnya di Tlogomulyo, Pedurungan, Semarang, Kamis (19/1/2023). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Petani bernama Muhammad Azis (38) sukses mengembangkan ladang hidroponik di tengah-tengah perkampungan Kota Semarang. Azis yang hanya lulusan SMP ini bahkan bisa panen hingga 100 kilogram sayur dalam sehari.

Ditemui di ladang keduanya di Tlogomulyo, Kudan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Aziz tengah memanen selada dari ladang hidroponiknya. Lokasinya bukan di dataran tinggi, tapi di tengah kampung yang hanya sekitar 6 km dari pesisir pantai.

Aziz merupakan bagian dari Kelompok Tani Seikat yang awalnya hanya kumpulan orang-orang yang hobi bercocok tanam. Ia mengaku hanya lulusan SMP, makanya dia berupaya mempelajari apa yang dia senangi hingga akhirnya ladangnya berkembang.

"Awalnya di kebun rumah kakak saya. Kalau yang ini rumah saya. Kebun kedua ini 12x30 meter. Ke depan insyaallah kebun ketiga, tanah yayasan panti asuhan," kata Aziz di ladangnya, Kamis (19/1/2023).

Muhammad Aziz memanen selada di ladangnya di Tlogomulyo, Pedurungan, Semarang, Kamis (19/1/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Berbagai sayur mayur pernah ditanam di sana, namun Aziz menjelaskan saat ini sedang fokus menanam selada karena permintaannya yang tinggi.

"Yang ditanam biasanya selada hijau, baby kailan, pakcoy, angkung, bayam. Tapi ini fokus selada. Permintaan masih banyak," jelasnya.

Dengan ilmu dan pengalaman selama tiga tahun, Aziz dan rekan-rekannya bisa mengatur perputaran tanam sehingga bisa panen setiap hari. Dalam sehari setidaknya ia bisa panen 50 kg-100 kg selada yang peminatnya sudah banyak.

"Setiap hari panen 50 kg sampai 100 kg selada, pelanggannya ada dari penjual kebab, toko ritel, perorangan juga ada. Harga per kilogramnya Rp 20 ribu. Kami juga menerima pesanan partai besar," jelas ayah dari dua anak itu.

Ia juga punya cita-cita warga di sekitarnya bisa ikut menanam hidroponik minimal untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Beberapa cara yaitu memberikan pelatihan ke PKK setempat dan juga mempekerjakan warga sekitar. Saat ini ada tujuh warga yang ikut membantu Aziz.

"Jadi sudah ada tujuh orang di Seikat ini. Tugasnya beda-beda, ada yang cari nutrisi untuk tanaman sendiri, pemasaran dan perawatan itu saya sendiri. Terus ada yang pembersihan dan pemanenan," ujar Aziz.

"Harapannya bisa memajukan kampung. Kemudian mengajari anak-anak remaja dan ibu-ibu PKK. Ini juga bentuk edukasi. Kemarin mau melatih anak-anak panti asuhan juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya.




(aku/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork