Perbedaan patokan kalender Masehi dan Hijriah dalam menentukan awal bulan menyebabkan tanggal yang berlainan pula. Kalender Masehi menggunakan dasar pergerakan Matahari, sedangkan kalender Hijriah mengacu pada Bulan.
Masyarakat Indonesia biasa memakai tanggalan Masehi untuk panduan hidup sehari-hari. Padanya, tanggal-tanggal peringatan besar, baik nasional maupun internasional, ditetapkan.
Namun, tanggalan Hijriah juga diperlukan. Mengingat, mayoritas orang Indonesia menganut agama Islam dan syariat-syariatnya dikerjakan berdasar tanggal Hijriah. Di antaranya adalah sholat Idul Fitri, puasa sunnah Ayyamul Bidh, dan penyembelihan hewan kurban.
Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui tanggal Hijriah yang tepat setiap hari. Bagaimana dengan hari ini?
Simak konversi Minggu, 21 Desember 2025 ke dalam tanggalan Hijriah menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.
Kalender Hijriah Hari Ini 21 Desember 2025
Kalender Hijriah 21 Desember 2025 Menurut Pemerintah
Tanggal hijriah versi pemerintah tertera dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Melalui kalender itu, pemerintah mengonversi 1 Rajab 1447 H menjadi Minggu, 21 Desember 2025.
Bulan haram (mulia) kalender Hijriah ini berlangsung genap 30 hari sampai 19 Januari 2026 mendatang. Lalu, pada 20 Januari 2026, Rajab resmi digantikan Syaban, bulan yang padanya, Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa.
Atas acuan itu, pemerintah mengonversi 21 Desember 2025 menjadi 1 Rajab 1447 H.
Kalender Hijriah 21 Desember 2025 Menurut NU
Dilihat dari Instagram Lembaga Falakiyah (LF) NU, @falakiyahnu, 1 Rajab 1447 H jatuh pada Senin, 22 Desember 2025. Pasalnya, sampai Sabtu, 20 Desember 2025, tidak terlihat hilal sehingga metode penggenapan alias istikmal dipakai.
"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Rajab 1447 H bertepatan dengan Senin Pon 22 Desember 2025 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal," bunyi keterangan dalam Pengumuman Nomor: 110/PB.08/A.II.11.13/13/12/2025 tentang Awal Bulan Rajab 1447 H.
Atas dasar informasi tersebut, NU menetapkan 21 Desember 2025 sebagai 30 Jumadil Akhir 1447 H.
Kalender Hijriah 21 Desember 2025 Menurut Muhammadiyah
Dilihat dari laman Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), Muhammadiyah menulis Rajab 1447 H dimulai pada Ahad/Minggu, 21 Desember 2025. Sama dengan versi pemerintah dan NU, Muhammadiyah menetapkan Rajab berlangsung 30 hari genap hingga 19 Januari 2026.
Sebagai informasi, KHGT adalah versi termutakhir upaya umat Islam sedunia untuk menyatukan tanggalan, dilaporkan laman Suara Muhammadiyah. KHGT berprinsip 1 hari untuk 1 tanggal di seluruh dunia sehingga tidak ada lagi perbedaan. Kalender ini mulai dipedomani Muhammadiyah sejak tahun 1447 H.
Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 21 Desember 2025 sebagai 1 Rajab 1447 H.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rajab
Dirujuk dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah tulisan Hari Ahadi, puasa Ayyamul Bidh paling utama dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah berjalan. Dasarnya adalah hadits dari Abu Dzar RA:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ البيض : ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: "Rasulullah memerintahkan kami untuk berpuasa tiga hari di setiap bulan, tanggal 13, 14, dan 15." (HR an-Nasa'i no 2422, Ahmad no 21335, dan at-Tirmidzi no 761)
Jadi, berdasar hadits di atas, waktu terbaik puasa Ayyamul Bidh Rajab 1447 H adalah:
- Jumat, 2 Januari 2026/13 Rajab 1447 H
- Sabtu, 3 Januari 2026/14 Rajab 1447 H
- Minggu, 4 Januari 2026/15 Rajab 1447 H
Adapun bila mengikuti tanggalan NU, maka jadwalnya:
- Sabtu, 3 Januari 2026/13 Rajab 1447 H
- Minggu, 4 Januari 2026/14 Rajab 1447 H
- Senin, 5 Januari 2026/15 Rajab 1447 H
Namun, apabila tidak memungkinkan puasa pada ketiga tanggal itu, umat Islam dapat mengerjakannya pada tanggal-tanggal lain. Waktunya dibebaskan, boleh bersambung maupun terpisah.
Dalil kebolehan ini adalah perkataan Aisyah RA:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ، لَمْ يَكُنْ يُبَالِي مِنْ أَيِّ أَيَّامِ الشَّهْرِ يَصُومُ
Artinya: "Rasulullah biasa berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan beliau tidak mempersoalkan di tanggal berapa itu." (HR Muslim no 1160)
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Rajab
Sudah jadi pengetahuan umum bahwasanya puasa Ayyamul Bidh punya keutamaan layaknya puasa setahun penuh. Logikanya, 1 kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Lantas, 3 hari puasa sama dengan 30 hari. Apabila dilakukan terus selama 12 bulan, pahalanya sama seperti puasa full satu tahun.
صَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: "Puasa sebanyak tiga hari di setiap bulan pahalanya seperti puasa setahun penuh." (HR Bukhari nomor 1979).
Di samping itu, puasa Ayyamul Bidh juga membuat seseorang terhindar dari penyakit hati. Penyakit hati yang dimaksud bisa berupa tipu daya, dengki, dendam, maupun was-was. Semuanya sangat berbahaya karena bisa menyebabkan dosa sekaligus memengaruhi kualitas kehidupan.
صوم شهر الصبر وثلاثة أيام من كلِّ شهر : يُذهبنَ وحَرَ الصدر
Artinya: "Berpuasa pada bulan sabar (Ramadhan) dan tiga hari setiap bulan, bisa menghilangkan wahr di dada." (HR Ahmad nomor 23070 dan al-Bazzar nomor 1057 dengan derajat shahih)
Khusus puasa Ayyamul Bidh Rajab, ada keutamaan lain, yakni pahala berlipat ganda. Pasalnya, Rajab termasuk satu dari empat bulan haram atau suci yang diyakini pahala di bulan ini akan dilipatgandakan. Namun, juga berarti kegiatan maksiat diganjar dosa lebih besar. Imam al-Baghawi berkata:
العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ
Artinya: "Amal shalih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram. Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya." (Ma'alimut Tanzil fi Tafsiril Qur'an)
Demikian sekilas mengenai kalender Hijriah hari ini 21 Desember 2025 dan jadwal Ayyamul Bidh Rajab. Semoga bermanfaat!
Simak Video "4 Fakta Unik dan Sejarah Kalender Hijriah"
(par/par)