Perjuangan Basral Graito mendapatkan medali emas skateboard di SEA Games Thailand 2025 dilalui secara berliku. Siapa sangka, ceritanya dimulai dari 'berkenalan' dengan papan skateboard yang dibeli seharga Rp 5 ribu.
Lahir di Tangerang, Banten, pada 22 Januari 2007, keluarga Basral pindah ke sebuah rumah sederhana di Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, saat dia naik ke bangku Sekolah Dasar (SD). Awalnya bermain sepakbola, kecintaan Basral terhadap skateboard terjadi ketika dia kelas 3 SD.
Ayah Basral, Sunarto (55), mengatakan saat bermain sepakbola, putra ketiganya itu sudah menunjukkan kelincahan pada kakinya. Saat SD Kelas 3, Basral tertarik bermain sepeda BMX, sehingga Sunarto membelikannya.
"Tiga bulan kemudian, dia bilang mau main skateboard, padahal itu sepeda baru saya belikan. Awalnya nggak saya belikan (skateboard)," kata Sunarto saat ditemui awak media di rumahnya, Kamis (18/12/2025).
Basral mulai menyukai skateboard saat melihat kompetisi di Stadion Manahan. Saat itu, ada lomba skateboard dan BMX. Karena tidak memiliki papan skateboard sendiri, Basral mulai mencoba dengan meminjam papan skateboard milik temannya.
Hampir setiap hari Basral bersama kakaknya yang paling tua kumpul bersama dengan komunitas skateboard di Solo. Saat itu, potensinya sudah terlihat, dan terus mendesak sang ayah untuk dibelikan papan skateboard.
"Sampai akhirnya dia main ke temannya, punya papan skateboard harga Rp 100 ribu. Awalnya kalau mau pakai, tinggal pakai saja, tapi nggak enak. Akhirnya mau dibeli, harganya cuma Rp 5 ribu," ucapnya.
Sunarto menjelaskan, kondisi papan skateboard tersebut sejatinya sudah tidak layak pakai dan tidak standar. Namun modal skateboard itu jadi awal Basral mengasah kemampuannya.
Selang beberapa waktu kemudian, sang ayah membelikan papan skateboard bekas dengan kondisi yang lebih baik. Satu papan itu dipakai berdua oleh Basral dengan sang kakak.
"Waktu itu ada kompetisi di Mangkunegaran. Sebenarnya dia nggak menang, tapi dapat semacam doorprize papan skateboard baru," ucapnya.
Basral semakin rajin berlatih, baik dengan komunitasnya maupun latihan sendiri di rumah. Bahkan, Basral dan kakaknya membuat sarana latihannya sendiri untuk bermain di depan rumah, karena saat itu belum ada skatepark.
Berbagai lomba di dalam maupun luar kota juga terus diikuti. Sunarto yang mendukung penuh, terus mengantarkan putranya. Hingga akhirnya, Basral ikut seleksi Pelatihan Nasional (Pelatnas), dan lolos pada tahun 2019.
(apu/dil)