Sebanyak 21 rumah di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas terpaksa dikosongkan setelah terjadi pergerakan tanah di wilayah setempat. Warga terdampak kini diungsikan ke Balai Pertemuan Desa Ketanda untuk alasan keamanan.
Sekretaris BPBD Banyumas, Andi Risdianto menjelaskan peristiwa ini terjadi pada Rabu (12/11) sekitar pukul 08.00. Kondisi ini dipicu karena hujan dengan intensitas yang melanda wilayah setempat dalam beberapa hari terakhir.
"Kami langsung melakukan kaji cepat multisektoral begitu menerima laporan adanya pergerakan tanah. Hasilnya, ada 21 rumah yang harus dikosongkan dan penghuninya diungsikan ke lokasi aman," kata Andi Risdianto, dalam laporannya, Kamis (13/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan BPBD Banyumas, dampak pergerakan tanah terjadi di tiga RT di wilayah RW 01 Desa Ketanda. Di RT 06, terdapat 16 rumah terdampak dengan total 17 KK (71 jiwa). Fasilitas umum seperti tempat ibadah dan jalan lingkungan juga ikut terdampak.
"Di RT 07, terdapat 3 rumah dengan penghuni 4 KK-13 jiwa mengalami kerusakan. Dampak serupa pada tempat ibadah dan jalan. Sementara di RT 05, dengan penghuni 2 rumah 2 KK-5 jiwa turut terdampak. Total ada 89 jiwa," terangnya.
BPBD bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) serta pemerintah desa setempat masih melakukan pendataan kebutuhan warga yang mengungsi.
"Saat ini kami tengah menghitung kebutuhan logistik bersama Dinsos. Dapur umum juga sudah dibuka untuk memenuhi kebutuhan pengungsi," pungkasnya.
(afn/aku)











































