Jepara menghadirkan pengalaman wisata baru melalui Jepara Wood Carving Performance, atraksi edukasi yang menggabungkan seni, budaya, dan pariwisata di kawasan Pantai Kartini Jepara. Program ini dirancang untuk memperkenalkan seni ukir khas Jepara sekaligus menjadi daya tarik wisata berkelanjutan.
Jepara Wood Carving Performance menjadi wadah bagi wisatawan dan pelajar untuk belajar langsung seni ukir dari para perajin lokal. Selain menampilkan proses pembuatan karya, pengunjung juga dapat mengikuti kelas mengukir dengan bimbingan instruktur berpengalaman.
Pengelola Jepara Wood Carving Performance dan Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara, Hadi Priyanto menyampaikan kegiatan ini digelar setiap Jumat hingga Minggu, seiring tingginya kunjungan wisata ke Pantai Kartini. Pengunjung juga bisa menikmati showroom kecil yang memamerkan karya perajin lokal sebagai sarana promosi produk ukir Jepara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membuka dua kelas, yakni kelas wisatawan dan kelas pelajar, alasannya untuk kelas pelajar semua sekolah tentu tidak punya guru ukir, jadi kami fasilitasi agar pelajar bisa belajar langsung dari perajin," kata Hadi dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).
Untuk tarif, tersedia kelas wisatawan dengan biaya Rp100 ribu per jam. Sementara untuk pelajar Rp30 ribu untuk dua hingga tiga jam latihan. Biaya tersebut sudah termasuk bahan praktik dan honor instruktur.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya ini. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah nyata memperkenalkan seni ukir kepada wisatawan agar tak hanya melihat, tetapi juga merasakan pengalaman mengukir secara langsung.
"Kita ingin wisatawan datang ke Jepara tidak hanya melihat, tapi juga merasakan pengalaman mengukir dan berbelanja pada produk ukiran karya khas Jepara," kata Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati Jepara.
Ia menambahkan pentingnya penataan dan estetika kawasan wisata agar semakin menarik, serta menekankan pentingnya keberlanjutan agar kegiatan ini tumbuh menjadi atraksi wisata yang mampu mendukung UMKM dan meningkatkan kesejahteraan para pengukir.
"Kalau dikemas menarik, wisatawan akan tertarik untuk berkunjung kembali sebelum menyeberang ke Karimunjawa," tambahnya.
Sementara itu, Hadi menyampaikan rasa syukur atas dukungan penuh dari Bupati terhadap upaya pelestarian seni ukir.
Ia berharap wisatawan yang berkunjung ke Jepara, termasuk yang menuju Karimunjawa, dapat mengenal keunggulan seni ukir Jepara, yang ke depannya juga bisa mendorong pengembangan potensi lokal lain seperti tenun Troso.
Melalui kegiatan ini, seni ukir Jepara tidak hanya dilestarikan sebagai warisan budaya, tetapi juga dikembangkan sebagai identitas ekonomi kreatif yang memperkuat posisi Jepara sebagai destinasi wisata unggulan.
(ega/ega)











































