Round up

PB XIII Mangkat, Keraton Solo Berduka

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 03 Nov 2025 07:00 WIB
Potret Paku Buwana XIII di Keraton Solo. (Foto: Agil Trisetiawan P/detikJateng)
Solo -

Raja Keraton Kasunanan Solo, Paku Buwana (PB) XIII wafat karena sakit setelah sebelumnya sempat dirawat lebih dari dua bulan. PB XIII akan dimakamkan hari Rabu (5/11) di Makam Raja Imogiri, Yogyakarta.

Saat ini, jenazah PB XIII disemayamkan di Ndalem Keraton Solo tepatnya di Sasono Parasdya. Kuasa hukum PB XIII, KPAA Ferry Firman Nurwahyu mengungkap PB XIII dirawat cukup lama.

"Beliau masuk ke RS pada 20 September lalu," kata Ferry Firman kepada detikJateng, Minggu (2/11/2025).

Dirawat di ICU

Ferry menjelaskan kesehatan PB XIII terus menurun. Sehari setelahnya, PB XIII langsung masuk ke ruang perawatan intensif atau ICU.

"Jadi selama 2 bulan lebih di rumah sakit berada di ruang ICU dan sempat menggunakan peralatan ventilator untuk penunjang hidup," katanya.

Bahkan, nyaris sepanjang berada di rumah sakit selama sekitar 70 hari kondisi PB XIII tidak sadarkan diri.

Hal yang sama juga diungkap oleh adik ipar PB XIII, KPH Eddy Wirabhumi. Menurutnya, PB XIII sudah keluar masuk rumah sakit.

"Sudah lama beliau sakit, terakhir komplikasi, macam-macam, termasuk gula darah tinggi, dan seterusnya, sudah sepuh juga," kata Eddy.

Terakhir, usai prosesi budaya Adang Sega Tahun Dal pada September, PB XIII kembali dilarikan ke rumah sakit.

"Cukup lama (diopname). Sebelum acara Adang Dal beliau sempat masuk (RS), kemudian lumayan sehat kondur (pulang) ikut acara Adang Dal. Setelah itu gerah (sakit) lagi, masuk lagi (diopname di RS) sampai sekarang," jelasnya.

Firasat Sang Adik

Adik PB XIII, GKR Wandansari atau Gusti Moeng mengaku telah mendapat firasat menjelang wafatnya sang kakak.
Gusti Moeng mengungkap kondisi Paku Buwana XIII sebelum wafat. Menurutnya, kakaknya sudah berulangkali kritis di rumah sakit.

"Sakitnya komplikasi. Seminggu setelah acara adang dal beliau masuk (rumah sakit) jam 04.00 WIB. Keadaannya kritis tapi bisa ditututi (diselamatkan). Sudah sempat pindah ke bangsal, tapi kritis lagi, kemarin sudah baik, kritis lagi, lalu seda (wafat) ," jelasnya, Minggu (2/11/2025).

Dia mengaku, saat Paku Buwana XIII kritis, dia memperoleh firasat. Dia bermimpi kakaknya mengadakan sebuah pesta.

"(Saat) Krisis kedua itu saya merasa di tempatnya (rumahnya) Sinuhun, beliau memakai baju koko putih, terus lagi mempersiapkan lagi ada pesta," katanya.

Dalam mimpinya itu Gusti Moeng mengaku merasa bingung. Sebab, dalam mimpinya itu, dia ingat bahwa PB XIII sedang sakit. Ternyata, pada saat dia mendapat firasat itu kondisi PB XIII memburuk sehingga perlu menggunakan beberapa peralatan penunjang hidup.

"Itu saya merasa ini, kok sudah pindah ndalem. Tapi terus ditututi (upayakan) secara medis, kalau (perelatan medisnya) dicopot sudah selesai saat krisis kedua," ucapnya.

Dimakamkan Hari Rabu

PB XIII wafat pada pukul 07.30 WIB hari Minggu (2/11). Jenazahnya disemayamkan di Ndalem Keraton Solo tepatnya di Sasono Parasdya

Gusti Moeng mengatakan, PB XIII akan dikebumikan di Makam Raja Imogiri, Yogyakarta pad Rabu (5/11/2025).

"Pemakaman sudah kita sepakati hari Rabu tanggal 5 (November 2025), kita upacara dari jam 08.00 WIB," ujarnya.

Putri PB XIII, GKR. Timoer Rumbay Kusuma Dewayani mengatakan alasan PB XIII dimakamkan pada hari Rabu. Selain untuk memberikan waktu kepada pelayat yang jauh, juga hari Selasa dianggap kurang baik.

"Hari Selasa kalau orang Jawa hari tidak baik, kami putuskan berangkat Rabu pagi," ucapnya.

Rute Iring-iringan Jenazah

Sebelum jenazah dibawa ke Imogiri, akan ada proses adat terlebih dahulu. Jenazah PB XIII akan dibawa dengan kereta jenazah raja. Namun rutenya berbeda dengan PB XII yang wafat beberapa tahun lalu dimana jenazah sempat transit di Ndalem Wuryoningratan.

"Tadi sebetulnya ada kehendak mau ditransitkan dengan kereta (jenazah) dulu di Wuryaningratan, tapi sekarang ini sudah pasti kalau kita minta kepada pak Wali Kota (Solo) ke Loji Gandrung," ujar Gusti Moeng.

Rute iringan-iringan jenazah sendiri dari Ndalem Keraton Surakarta, lewat Bangsal Magangan, lalu menuju Alun-alun selatan, ke arah Gading ke barat, sampai simpang empat Tipes belok kanan ke arah Slamet Riyadi, dan ke barat menuju Rumah Dinas Walikota Solo Lodji Gandrung.

Pelayat Berdatangan

Ratusan karangan bunga menghiasi Keraton Solo dan sejumlah pelayat terus berdatangan. Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka dan ayahnya, Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) juga melayat walau tidak bersamaan.

Gibran datang terlebih dahulu didampingi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Wali Kota Solo Respati Ardi, mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Sementara Jokowi datang setelahnya.

"Pertama-tama, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya sinuhun karena gerah, sakit, beberapa bulan ini," kata Jokowi kepada awak media di Keraton Kasunanan Surakarta, Minggu (2/11/2025).

"Semoga amal sinuhun diterima di sisi Allah SWT, ditempatkan di tempat yang paling baik, diampuni seluruh dosa-dosanya," ucapnya.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(aap/aap)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork