Cerita Driver Ambulans 30 Menit Terobos Haul Solo: Pakai Toa-Sirine Tak Mempan

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 13 Okt 2025 07:05 WIB
Ilustrasi ambulans angkut pasien stroke terobos Haul Solo. (Foto: Istock)
Solo -

Video ambulans angkut pasien darurat kesulitan menerobos kerumunan jemaah Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi beredar di aplikasi percakapan. Sopir ambulans itu menceritakan sulitnya meminta jemaah yang menutupi jalan untuk minggir bahkan menggunakan toa hingga sirine tak mempan.

Hal itu dialami Driver WM, Zain Arif Kurniawan, pada Minggu (12/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Pasien yang diantarnya hendak menuju ke RS Kustati yang berada di di Jalan Kapten Mulyadi yang menjadi lokasi Haul Solo.

Pasien itu dia jemput dari Kelurahan Tipes, dan baru sampai simpang empat Gading lajunya sudah terhalang blokade. Setelahnya dia kesulitan menembus lautan manusia.

"Jadi itu tadi bapaknya kambuh, punya stroke, jadi di dalam anaknya sudah nangis. Butuh waktu 30 menit buat membuka jalan," ungkap Zein saat dihubungi detikJateng, Minggu (12/10/2025).

Kondisi pun semakin tegang karena pasien mengalami sesak napas. Pengantar pasien itu juga terus menangis. Zain akhirnya memutuskan untuk turun membuka jalan, dan meminta temannya menggantikan menyetir.

"Terus saat itu pada waktu itu saya drivernya yang megang kendali ambulans itu saya dan seketika saya juga mengambil keputusan saya bilang ke CO saya, 'Mas, pindah sopirono ganti saya turun' Saya turun dengan maksud buka jalan," jelasnya.

"Pada waktu itu nggak ada yang membuka jalan padahal terdengar suara sirine emergency meraung-raung dan itu dengan volume yang keras," sambungnya.

Zain sempat berteriak agar jemaah mau berdiri dan membuka jalan. Namun, usahanya tak berjalan mulus.

"Saya turun dan teriak 'dibuka jalan, buka jalan, saya bawa nyawa, saya bawa nyawa', saya bilang gitu. Sampai saya bilang, 'Saya bawa nyawa, saya bawa nyawa, nyawa lebih penting selama nyawa lebih penting', saya sampai bilang gitu," terangnya.

Hingga akhirnya petugas keamanan RS Kustati mendengarnya. Dia pun hanya bisa memarkirkan mobil ambulans itu di dekat Pasar Kliwon.

"Setelah dibukakan jalan ya berselang ya cukup memakan waktu. Terus saya ke kiri ke arah Rumah Sakit Kustati itu dan di situ juga sudah banyak peserta haul yang duduk-duduk di situ dan tidak sampai situ. Saya juga buka, saya bilang, 'Mohon izin, mohon izin, saya bawa nyawa, mohon izin, mohon izin'. Saya sampai teriak-teriak sampai Itu kayak gitu masih tetap duduk," bebernya.

Pihaknya akhirnya memutuskan untuk menurunkan pasien karena ambulans tak bisa melaju lagi. Pasien diangkut dengan stretcher menuju ke RS Kustati.

"Sampai mentok unit ambulans kami tidak bisa berjalan lagi sampai di layar yang pertama dan di situ unit kami berhenti dan terpaksa kami dorong dengan stretcher. Sampai dengan proses dan dan juga tidak sampai situ kesulitannya. Sampai pakai stretcher, sampai keamanan seperti di video itu sampai pakai toa kecil, membunyikan sirene tetap mereka nggak mau berdiri," ujarnya.

Tak hanya itu, dia kembali kesulitan saat hendak masuk ke RS Kustati. Beruntung, sekuriti rumah sakit sigap membantunya. Zain berharap peristiwa ini menjadi evaluasi bagi petugas maupun panitia agar menyediakan akses ke rumah sakit.

"Kami cuma istilahnya sedikit memberi masukan kepada dinas terkait mungkin bisa menjadi PR ataupun sebagai mengoreksi lagi untuk acara. Haul 1 tahun sekali monggo kami tidak menentang atau melarang untuk dilaksanakan Haul di Pasar Kliwon monggo, tapi untuk dinas terkait berikan kami relawan ambulans yang menolong Pasien-pasien kami yang gawat darurat tolong diberikan akses masuk ke Rumah Sakit Kustati Solo khususnya," pungkasnya.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(ams/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork