Angin segar datang untuk Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Berdasarkan data terbaru, angka kemiskinan di daerah ini berhasil turun secara signifikan.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani mengumumkan penurunan tersebut saat berdialog dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Pendopo Kabumian, Kabupaten Kebumen. Menurut Lilis, angka kemiskinan di Kebumen berada di angka 15,71% pada 2024.
Namun, berkat kerja keras dan dukungan semua pihak, angka tersebut berhasil turun menjadi 13,58% pada tahun 2025. Capaian ini menjadikan Kabupaten Kebumen tidak lagi menyandang predikat kabupaten termiskin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, penurunannya mencapai 2,13%. Ini berkat dukungan semua pihak, dari Pak Gubernur, OPD, dan semua yang telah bekerja keras luar biasa," ungkap Lilis, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengapresiasi keberhasilan Kebumen dalam menjaga situasi yang kondusif, yang menjadi modal penting untuk keberlanjutan berbagai program. Luthfi juga menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah di Jateng.
"Membangun Jawa Tengah tidak boleh secara parsial atau ego sektoral. Semua harus berkontribusi," ujar Luthfi.
Dalam dialognya, Luthfi juga menyinggung beberapa isu strategis, seperti iklim investasi dan penanganan kemiskinan. Menurutnya, parameter kemiskinan tidak hanya dilihat dari bantuan sosial atau jumlah penduduk, melainkan harus berbasis data dengan indikator yang jelas.
Luthfi juga menyampaikan program provinsi terkait Rumah Layak Huni (RTLH). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng memiliki target pembangunan 17.000 rumah per tahun untuk seluruh kabupaten.
"Biasanya yang menerima adalah mereka yang anaknya putus sekolah, tidak punya fasilitas MCK atau toilet, dan anaknya stunting," jelas Luthfi.
Selain itu, Luthfi juga mengingatkan pentingnya kesiapan daerah menghadapi kondisi darurat atau kontinjensi. Ia meminta setiap kabupaten untuk memiliki 'blueprint wilayah kontinjensi' guna menjamin keamanan dan kelancaran investasi.
"Kalau sudah kerusuhan sosial, rugi besar. Investor takut yang akhirnya batal masuk ke Jawa Tengah," imbuh Luthfi.
Luthfi juga menekankan pentingnya mengaktifkan kembali siskamling di tingkat RT/RW, sebuah arahan dari Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian yang sudah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen.
(hnu/ega)