Sambung Rasa Jadi Program Pemkab Klaten Serap Aspirasi Warga

Sambung Rasa Jadi Program Pemkab Klaten Serap Aspirasi Warga

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 12 Agu 2025 14:46 WIB
Sambung Rasa menjadi program Pemkab Klaten untuk berdialog hingga menyerap aspirasi dari masyarakat.
Foto: Pemkab Klaten
Klaten -

Sambung Rasa menjadi program Pemkab Klaten untuk berdialog hingga menyerap aspirasi dari masyarakat. Selain itu, hadir pula beragam fasilitas dari Pemkab Klaten yang langsung dapat diakses oleh masyarakat.

Seperti halnya Sambung Rasa kedua yang digelar di Gedung Serbaguna Al Mubarok Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen, Selasa (12/8/2025). Dalam kegiatan tersebut hadir langsung Bupati dan Wakil Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo dan Benny Indra Ardhianto.

Tampak pula para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), stakeholder lainnya, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa. Kegiatan tersebut dihadiri ratusan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beragam kegiatan UMKM juga turut meramaikan kegiatan tersebut. Masyarakat pun dapat langsung mengakses beragam fasilitas yang dihadirkan langsung seperti cek kesehatan gratis hingga perpustakaan keliling.

Selama Sambung Rasa, Hamenang dan Benny tampak berdialog bersama warga untuk mendengarkan aspirasi maupun keluh kesah masyarakat. Mereka tampak akrab berbincang bersama sejumlah warga.

ADVERTISEMENT

Melalui Sambung Rasa, Hamenang mengatakan, pihaknya dapat lebih dekat dengan warga.

"Kita jadi lebih dekat dengan warga. Kita bisa langsung mendengarkan keluhan dan harapan dari warga masyarakat. Kemudian jika memang memungkinkan ada yang langsung bisa kita eksekusi. Di sisi lain kita mengajak ke sini kepala OPD dan program mereka kita layanannya kita hadirkan," ungkap Hamenang saat ditemui di Desa Kwaren usai Sambung Rasa.

Hamenang menyebutkan, pihaknya sengaja mengundang masyarakat untuk hadir dalam kegiatan tersebut guna menyampaikan aspirasi. Hamenang menyebutkan, pihaknya pun mendapatkan berbagai macam aspirasi warga.

"Karena ini acaranya Sambung Rasa sehingga kami kemudian mengundang perwakilan masyarakat untuk kemudian menyampaikan aspirasi mereka. Bermacam-macam (aspirasi yang didapatkan)," jelasnya.

Selama kegiatan tersebut, Hamenang bisa mengetahui permasalahan yang ada di akar rumput. Seperti halnya hama tikus yang dikeluhkan masyarakat Ngawen.

"Isu terbesar Kecamatan Ngawen ternyata ada yang namanya hama tikus. Ini kemudian harus diselesaikan bersama-sama apakah kemudian harus ada kesepakatan pola tanam serempak, apakah kemudian nanti ada jedah padi, palawija, agar memutus rantai tikus. Nanti seperti apa, tapi yang jelas gerakan pertama kita gropyokan (menangkap hama tikus bersama-sama), kita lakukan," kata Hamenang.

Selain itu, Hamenang pun menawarkan solusi lain berupa rumah burung hantu demi mengatasi hama tikus di Ngawen.

"Kemudian tadi berkoordinasi dengan beberapa stakeholder nanti ada bantuan rumah burung hantu. Termasuk pelatihan agar mengelola sawah agar kemudian bebas dari hama tikus," pungkasnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads