Top! Pemprov Jateng Pertahankan Opini WTP 13 Kali Berturut-turut

Top! Pemprov Jateng Pertahankan Opini WTP 13 Kali Berturut-turut

Annisa Fadhilah - detikJateng
Rabu, 05 Jun 2024 17:11 WIB
Pemprov Jateng Raih Penghargaan WTP 13 Kali Berturut-turut
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta -

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Penghargaan ini berhasil diraih oleh Pemprov Jateng untuk yang ke-13 kalinya secara berturut-turut.

Anggota V BPK RI Ahmad Noor Supit memberikan penghargaan tersebut kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana saat penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jawa Tengah, pada Selasa (4/6).

"Ini tambahan motivasi kita untuk memacu meningkatkan kinerja yang lebih baik, tentunya dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah," ungkap Nana dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara garis besar, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2023 antara lain yaitu realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp25,369 triliun atau 96,75% dari target sebesar Rp26,222 triliun; Realisasi belanja daerah dan belanja transfer sebesar Rp25,800 triliun atau 93,88% dari anggaran sebesar Rp27,482 triliun; Pembiayaan Netto sebesar Rp1,330 triliun.

"Serapan anggaran itulah yang membuat Pemprov Jateng kembali memperoleh WTP," katanya.

ADVERTISEMENT

Nana juga menuturkan dalam LHP tersebut memang masih ada beberapa rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemprov Jateng.

"Terima kasih atas rekomendasi yang diberikan, kami akan segera tindak lanjuti," jelas Nana.

Menurutnya, dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah, memang masih ada sejumlah pekerjaan rumah. Di antaranya tingkat kemiskinan Jawa Tengah yang masih tinggi yakni 10,77 persen, sementara angka pengangguran terbuka tercatat telah mengalami penurunan hampir 1 persen.

"Ini menjadi atensi kami. Kami harus bahu-membahu. Selama kami turun ke lapangan selalu koordinasikan secara internal. Insya Allah kalau sudah diumumkan kami yakin kemiskinan menurun. Pengangguran juga cukup banyak turun," tutur Nana.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota V BPK RI Ahmad Noor Supit mengatakan, BPK wajib melakukan pemeriksaan atas LKPD setiap tahun untuk memenuhi amanat undang-undang.

Menurutnya, BPK berkomitmen untuk memastikan pengelolaan keuangan publik yang akuntabel. BPK juga memberikan rekomendasi dalam tata kelola keuangan daerah agar lebih baik.

(akd/ega)


Hide Ads