.webp)
Sekitar 100 orang warga Nahdliyyin Kabupaten Klaten mendatangi rumah Ketua PCNU Kabupaten Klaten, Mujiburrahman di Ceper. Massa meminta Mujiburrahman bersedia maju menjadi calon Bupati Klaten di Pilkada 2024.
Massa melakukan aksi mulai dari kantor PCNU di Jalan Jogja-Solo, Jombor, Ceper, sekitar pukul 13.00 WIB. Massa dengan sepeda motor dan mobil bergerak menuju kediaman Mujiburrahman di Desa Kurung, Kecamatan Ceper pukul 13.30 WIB.
Warga kemudian di depan rumah membentangkan dua spanduk dukungan. Mereka kemudian masuk ke halaman rumah yang sekaligus tempat usaha pengecoran baja tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua spanduk bertuliskan 'Warga Nahdliyyin Klaten siap mendukung H Mujiburrahman SIP sebagai calon bupati' dibentangkan saat Mujiburrahman atau Gus Mujib muncul membuka pintu rumah.
Beberapa sesepuh NU Kabupaten Klaten kemudian ditemui Mujiburrahman di ruang tamu. Sedangkan massa berorasi di luar rumah bergantian.
"Kami meminta kepada beliau Gus Mujib, KH Mujiburrahman untuk berkenan kami usung, untuk maju pada tahapan Pilkada Kabupaten Klaten," ungkap Muhammad Abdul Haris dari Kecamatan Delanggu saat berorasi, Sabtu (17/5/2024) siang.
Abdul Haris menyatakan setiap saat dan setiap kontestasi politik lima tahun sekali selalu menjadi pihak yang dipermainkan dan menjadi mainan. Suara Nahdliyyin selalu diminati tapi saat dukungan NU menjadikan pejabat tapi kepentingan Nahdliyyin tidak direalisasi.
"Ketika dengan dukungan kita orang naik ke jabatan tertentu tapi kepentingan kita tidak pernah direalisasikan. Kegelisahan itu wes wayahe kita buka bersama, hari ini kita sowan kepada ayahanda dan kiai kita dengan membawa suara dukungan kita," ucap Abdul Haris.
Korlap aksi, Muhammad Qosim menyatakan jamaah Nahdliyyin menginginkan Gus Mujib maju di Pilkada Bupati. Dari partai manapun warga akan mendukung.
"Entah nanti dari partai politik manapun untuk mengusung beliau dalam Pilkada kita akan mendukung. Kita juga tinggal menunggu kiai-kiai sepuh kita untuk merestui," ungkap Qosim.
Komunikasi dengan partai politik, sebut Qosim juga sudah dilakukan tetapi dirinya enggan menyebutkan. Namun sudah ada beberapa partai yang merespons.
"Sudah beberapa yang merespon tapi mohon maaf belum bisa kami sebutkan," imbuh Qosim.
Menanggapi hal itu, Mujiburrahman menyatakan selaku ketua PCNU dirinya adalah milik warga Nahdliyyin. Apa kata warga Nahdliyyin dan dawuh para kiai dirinya hanya 'samina wa atona' (siap melaksanakan).
"Saya samina wa atona, cuma karena ini terkait dengan proses politik kan harus lewat partai politik, lha kita bukan partai politik. Intinya kalau ada (partai pengusung) saya tergantung para romo kiai, kalau ada warga Nahdliyyin yang menginginkan kepentingan lebih besar lagi saya juga tidak boleh egois karena saya bagian dari warga Nahdliyyin," terang Mujiburrahman yang mengaku kaget didatangi warga.
(aku/aku)
