Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri acara bedah buku 'Merahnya Ajaran Bung Karno: Narasi Pembebasan Ala Indonesia' karya Airlangga Pribadi Kusman. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pada kesempatan itu, Hasto membeberkan pandangannya tentang pemikiran pembebasan ala Indonesia yang terinspirasi oleh Bung Karno. Tak hanya berdiskusi, ia juga menyajikan sebuah pantun yang memuji Menparekraf Sandiaga Uno. Menurutnya Sandiaga merupakan sosok yang cerdas dan berdedikasi untuk memajukan Indonesia.
"Mas Sandiaga Uno ini pintar sekali. Bangun Indonesia maju dan berdikari. Kesadaran ideologisnya semakin tinggi. Salah satu bacawapres Ganjar yang menarik hati," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto menekankan saat ini adalah waktu yang tepat untuk menghadapi perubahan zaman. Karena itu dia merasa perlu mengingatkan bahwa pengusaha sukses seperti Sandiaga Uno juga dapat berbicara tentang gagasan pembebasan ala Bung Karno.
"Mas Sandi inikan pengusaha sukses, pengusaha sukses tiba-tiba berbicara tentang gagasan pembebasan Bung Karno berdasarkan falsafah," katanya.
"Pak Sandiaga Uno saya lihat, dengan kemampuannya bergerak cepat melalui ekonomi kreatif, membuka suatu harapan bagi kita bagi kaum muda Indonesia untuk bergerak dalam menciptakan setiap ruang-ruang kehidupan menjadi suatu nilai tambah yang memberikan manfaat bagi banyak orang," lanjut Hasto.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengaku senang dapat menghadiri acara bedah buku ini. Ia pun menekankan pentingnya upaya untuk melestarikan pemikiran Bung Karno dalam membangun bangsa.
Menurutnya masyarakat perlu bergotong royong dan menguatkan jati diri bangsa. Kedua hal ini yang juga diyakini oleh Bung Karno.
"Kita membicarakan sebuah pemikiran yang akan ada terus dalam pemikiran membangun bangsa. Jadi Indonesia ini negara besar, ini negara gotong royong, jati diri bangsa, jadi perlu kolaborasi dan konsep gotong royong ini konsepnya Bung Karno jati diri bangsa," kata Sandiaga.
"Saya melihat banyak sekali permasalahan yang kita hadapi seperti harga-harga bahan pokok dan lapangan kerja, tapi kalau nalar pengelolaan kehidupan sosial ini diajarkan Bung Karno kembali ke jati diri Bangsa maka tidak ada masalah yang tidak bisa kita solusikan," lanjut Sandiaga.
Di sisi lain, pembedah buku, Fachry Ali menjelaskan buku ini merupakan hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Ia menuturkan Sandiaga Uno sengaja mengundang kaum muda untuk memahami tidak hanya pemikiran Bung Karno, tetapi juga aktivitas akademik yang berdarah-darah dalam menyusun buku ini.
"Buku ini adalah hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Ini saya perlu katakan disini, Bung Sandi sengaja mengundang kaum muda untuk mengetahui bukan hanya pikiran Bung Karno, tetapi aktivitas akademik yang dilakukan secara berdarah-darah untuk menyusun buku ini," kata Fachry.
Sebagai informasi, acara bedah buku tersebut bertujuan untuk menjadi wadah pemikiran dalam merenungkan kembali ajaran Bung Karno. Di sisi lain menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan pembebasan ala Indonesia.
(prf/ega)