Gibran Bilang Survei LSI Mungkin Salah, Denny JA: Ia Tak Menyadari Disukai

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 15 Agu 2023 18:48 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Selasa (15/8/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai sosok rendah hati. Sebelumnya, Gibran menyebut survei LSI Denny JA soal dirinya menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto yang terpopuler dan disukai mungkin salah.

"Dua hal merespons Gibran jika ia merasa tak mungkin namanya masuk menjadi cawapres Prabowo dengan popularitas tertinggi. Pertama, itu menunjukkan Gibran memang rendah hati. Ia tak ingin sesumbar, atau bahkan tak menyadari bahwa namanya sudah sangat dikenal dan disukai," kata Denny JA, Selasa (15/8/2023), dikutip dari detikNews.

Denny mengatakan Gibran satu-satunya tokoh yang mewakili kelompok milenial di bursa cawapres 2024. "Di luar Gibran, semua cawapres juga capres dari generasi sebelum milenial," ujarnya.

"Kedua, Gibran tak menyadari bekerjanya Jokowi Effect, Efek Jokowi. Hingga hari ini Jokowi sangat populer. Approval rating Jokowi, yang puas atas kinerja Jokowi hingga 80 persen," sambungnya.

Sebagai putra Jokowi, Denny menyebut Gibran terasosiasi kuat dengan Jokowi dan terkena efek positifnya. Denny juga menyinggung UU Pemilu yang masih digugat di Mahkamah Konstitusi (MK) soal batasan usia capres dan cawapres.

"Satu satunya halangan Gibran adalah UU yang mengharuskan capres dan cawapres minimal berusia 40 tahun. Tapi batas usia ini sedang digugat di MK. Jika gugatan dikabulkan, minimal usia 40 tahun diturunkan menjadi 35 tahun, tak lagi ada kendala hukum untuk Gibran menjadi cawapres Prabowo," kata Denny.

"Sisanya tinggallah kesepakatan di antara Prabowo dan koalisi partainya untuk mencalonkan Gibran atau tidak," lanjutnya.

Denny memastikan hasil surveinya akurat. Dia menambahkan, akurasi lembaga surveinya teruji di pilpres sebelumnya.

Sementara itu Peneliti LSI Denny JA, Adji Alfarabie, menilai pernyataan Gibran menunjukkan gaya komunikasinya yang unik. Adji menilai gaya komunikasi itu berdampak positif pada elektoralnya, terutama kepada pemilih milenial.

"Saya pikir itu bagian dari gaya komunikasi politiknya Mas Gibran. Dengan komentar seperti itu membuat dia makin populer. Gaya komunikasi Mas Gibran selama ini konsisten, berbeda dan unik, atau bahasa kerennya sekarang selengean," kata Adji.

Adhi juga menganggap pernyataan Gibran yang menyangsikan hasil survei LSI Denny JA menunjukkan kepribadian rendah hati.

Sebelumnya, Gibran menjadi cawapres terpopuler dan disukai untuk Prabowo berdasarkan survei LSI Denny JA. "Ya nggak mungkinlah ya, salah mungkin. Salah surveine," kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (15/8).

Menurut Gibran, tidak ada yang memilih dirinya. "Nggak mungkin, nggak ada yang mau milih saya. (Kenapa?) Saya bukan siapa-siapa. Nggak, salah mungkin surveinya, dikoreksi dulu aja," ujarnya.



Simak Video "Video: Setwapres Buka Suara soal Heboh IG Gibran Follow Akun Judol"

(dil/aku)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork