Asyiknya Warga Jateng 'Flashmob' Tari Jaranan di Simpang Lima

Asyiknya Warga Jateng 'Flashmob' Tari Jaranan di Simpang Lima

Yudistira Imandiar - detikJateng
Minggu, 14 Agu 2022 13:15 WIB
Pemprov Jateng
Foto: Istimewa
Jakarta -

Minggu (14/8/2022) pagi Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang sudah dijejali massa. Mereka berduyun-duyun datang menyaksikan pertunjukan seni tradisional jaranan dan gending-gending Jawa bertajuk 'Gamelan Kolosal' yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Tengah.

Sebanyak 1.050 seniman jaranan dan pengrawit datang dari berbagai desa di Jawa Tengah. Mereka tampil menghibur warga yang asyik mengikuti Car Free Day (CFD) di kawasan itu.

Tak hanya menyaksikan, masyarakat juga ikut menari bersama penari jaranan. Awalnya hanya satu atau dua orang. Namun lama-lama, semakin banyak penonton yang ikut menari. Jadilah sebuah pertunjukan ala flashmob tari jaranan di sepanjang Simpang Lima. Ada dari seniman jaranan, masyarakat dan para siswa SMA/SMK negeri di Jateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara para penari, hadir pula istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo. Atikoh ikut menari jaranan dengan semangatnya di acara yang didukung Bank Jateng dan Purnomo Yusgiantoro Center.

"Asyik ya, saya kebetulan lama banget nggak nari tradisional, mungkin SD ya. Karena ini pertama kali, jadi banyak nyontek depan belakang," kata Atikoh dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (14/8/2022).

ADVERTISEMENT

Atikoh juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut menari jaranan. Ia senang meski saat ini sudah era digital, tapi masyarakat masih mencintai budaya lokal yang luar biasa.

"Melihat antusiasme masyarakat luar biasa, anak muda, anak kecil, tua semua ikut menari. Semoga seni tradisional ini semakin eksis, kebudayaan lokal semakin dicintai, semakin membumi dan masyarakat Jawa Tengah semakin makmur gemah ripah loh jinawi," ungkap Atikoh.

Para seniman yang notabene adalah seniman desa merasa bangga bisa tampil di Simpang Lima. Mereka tak menyangka antusiasme masyarakat pada seni tradisional masih begitu tinggi.

"Rasanya bangga, seneng dan terharu sekali. Grogi juga, karena tampil ditonton banyak orang seperti ini. Melihat masyarakat ikut nari bersama, rasanya terharu karena mereka masih cinta pada kesenian tradisional. Semoga kesenian tradisional Jateng dan Indonesia semakin maju," kata Anin, penari jaranan asal group Setuo Lawang Budoyo Wonosobo.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf pada seniman dan seluruh masyarakat di tempat itu. Sebab, ia yang seharusnya hadir terpaksa menyapa masyarakat lewat daring karena sedang mengikuti acara bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta.

"Saya mohon maaf, seharusnya saya hadir dan saya memang sudah menantikan lama acara ini. Tapi terpaksa saya mengikuti secara daring karena harus mengikuti acara bersama pak Presiden di Jakarta," tutur Ganjar.

Meski begitu, Ganjar mengatakan dirinya tetap menyaksikan secara penuh dan bangga melihat kemeriahan acara yang disajikan.

"Betapa meriahnya acara ini, kesenian tradisional tampil dengan beragam pernak-pernik yang disajikan. Ada kuda lumping, ada karawitan dan ada juga penampilan budaya dari berbagai daerah yang dibawakan adik-adik mahasiswa kita. Saya lihat semuanya semangat dan bergembira, banggalah pokoknya," ulas Ganjar.

(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads