Tepat hari ini, Sabtu 28 September 1949, klub sepakbola bernama Persatuan Sepak Bola Indonesia Garut (Persigar) didirikan. Selama 75 tahun eksis, Persigar belum pernah tercatat menorehkan prestasi prestisius.
Konon, Persigar dahulu didirikan oleh 36 persatuan sepakbola (PS) lokal di Kabupaten Garut. Namun, hingga kini, tidak ada yang mengetahui betul bagaimana cikal-bakal Persigar bisa tercipta.
Kendati demikian, kabar berdirinya Persigar memang bisa dipastikan terjadi setelah tahun 1949. Setidaknya berdasarkan catatan-catatan surat kabar Belanda yang saat itu masih eksis di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelusuran detikJabar di website arsip Belanda, delpher.nl, berita pertama terkait Persigar yang tercatat pada situs ini, diterbitkan oleh harian de Preangerbode, pada 19 Mei 1951.
Dalam artikel berjudul Districtsvoetbal Bandoeng speelt tegen Garoet itu, Persigar diceritakan akan bertanding melawan Persib Bandung dalam laga resmi kejuaraan PSSI.
"Pertandingan tingkat daerah pada pertandingan kejuaraan Sepak Bola Indonesia (PSSI), se-Jawa, akan dimulai dengan pertandingan antar tim Persib (Bandoeng) dan Persigar (Garoet) pada Minggu depan di Sidolig," tulis de Preangerbode.
Pada tahun-tahun berikutnya, Persigar Garut kemudian banyak berbicara di kancah persepakbolaan tingkat daerah, maupun nasional. Salah satu momen yang terekam dalam berita, adalah ketika Persigar menentang kebijakan PSSI saat itu.
Kala itu, tepatnya di tahun 1953, Persigar bersama sejumlah tim dari Jawa Barat lainnya, seperti Persib, Persika, Persikas, Perses, Pesik, Persitas ditambah Persija menentang regulasi kompetisi baru yang dibuat PSSI untuk musim kompetisi 1953-1954.
"Karena jika tidak (dipenuhi), persatuan sepak bola di Jawa Barat merasa berkewajiban untuk tidak mengikuti pertandingan kejuaraan PSSI tahun 1953-1954, jika tuntutan ini tidak dipenuhi," tulis surat kabar Java Bode, yang terbit 14 Maret 1953.
Dari masa ke masa, Persigar kemudian tumbuh menjadi klub yang diperhitungkan di level Jawa Barat. Bukan karena prestasi gemilang timnya, melainkan karena beragam talenta pesepakbola muda andal mereka.
Nama-nama pesepakbola beken pada zamannya, yang bahkan pada akhirnya menjadi pemain Timnas Indonesia seperti Adeng Hudaya, Uut Kuswendi, Nova Zaenal, Zaenal Arif dan Johan Juansyah tercatat pernah membela Persigar, baik tim senior maupun tim junior.
Namun sayang, tumbuhnya talenta-talenta muda ini, tidak diiringi prestasi tim Persigar Garut. Sebab, selama 75 tahun berdiri, Persigar belum pernah sekalipun meraih prestasi yang prestisius.
Satu-satunya prestasi yang bisa dibanggakan oleh para pencinta sepakbola di Garut akan Persigar, setidaknya dalam dua dekade terakhir, adalah ketika Persigar hampir lolos ke Liga 2 pada musim kompetisi 2014-2015.
(orb/orb)