Keberadaan suporter begitu penting untuk kemajuan klub sepakbola. Suporter adalah pemain ke-12 yang akan selalu ada mendukung klub kesayangannya dimanapun dan kapanpun.
Namun suporter harus bisa memberikan dampak positif bagi klub itu sendiri. Bukan hanya soal banyaknya suporter ketika menonton pertandingan di stadion, tapi suporter juga harus bisa dibanggakan oleh klub itu sendiri tanpa melakukan hal yang 'kampungan''.
Berangkat dari hal itulah, sebuah komunitas suporter baru dari klub Persib Bandung terbentuk. Komunitas ini bernama Bobotoh Club yang punya tagline "Aman, Nyaman, dan Militan".
Komunitas ini digagas oleh mereka (suporter) Persib yang mengakui telah banyak melakukan kesalahan dan berbuat onar selama puluhan tahun menjadi suporter sepakbola khususnya dalam mendukung Persib.
Bobotoh Club digagas oleh Eko Noer Kristiyanto (Eko Maung) dan Agus Rachmat (Gusdul). Keduanya sudah puluhan tahun menjadi suporter Persib dan kini menyadari ada yang salah dari cara mereka mendukung klub kebanggaan Kota Bandung itu.
"Bobotoh Club ini lahir dari kegalauan saya dengan Mang Gusdul ya. Puluhan tahun kami jadi suporter banyak melakukan hal yang salah, keliru, gak bener, onar dalam mendukung Persib," kata Eko Maung saat meresmikan pembentukan Bobotoh Club di kawasan Lodaya, Kota Bandung, Minggu (18/12/2022).
Eko Maung menyatakan, dirinya tidak ingin generasi penerus mewarisi kesalahan-kesalahan yang pernah ia dan seluruh suporter lakukan di masa lalu.
Karena itulah, ia membentuk komunitas ini untuk membangun ekosistem suporter yang lebih mengutamakan hal-hal rasional seperti keamanan dan kenyamanan namun tetap menjaga militansi mendukung Persib.
"Makanya kami membentuk komunitasnya seperti ini. Ini sukarela gak maksa dan kami lebih mengutamakan kualitas dan program kami. Kami gak mengutamakan soal jumlah anggota," ujarnya.
Menariknya, Bobotoh Club dibentuk dengan badan hukum berupa yayasan. Eko Maung menuturkan hal itu dilakukan karena Bobotoh Club tidak hanya bergerak terkait sepakbola, tapi juga tentang edukasi, sosialisasi dan kemanusiaan.
"Kami (Bobotoh Club) hadir bahwa suporter harus dinaikkan derajatnya dan pola pikir soal kesadaran kolektif. Kami hadir bukan buat menyaingi yang ada," ungkap Eko Maung.
Saat ini Bobotoh Club sudah memiliki 3000-an anggota dan sudah mendaftar ulang secara online. Dari jumlah itu, ia melihat segmen dari Bobotoh Club lebih diminati oleh kalangan bapak-bapak.
"Segmen kita tidak membatasi usia, tapi kalau dari formulir yang masuk 3000-an rata-rata bapak-bapak, orang diatas 30 tahun," katanya.
Tidak hanya itu, anggota Bobotoh Club nantinya juga akan mendapat keuntungan dengan memiliki member card yang bakal dikoneksikan dengan berbagai fasilitas seperti asuransi kesehatan hingga diskon berbelanja.
"Kita juga sedang mencoba memfasilitasi nanti member akan dapat asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan rumah sakit, kerjasama dengan UMKM, barbershop jadi banyak benefitnya. Tim kita sedang mempersiapkan itu," singkat Gusdul.
(bba/yum)