Upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) bakal digelar di berbagai instansi pada Selasa, 25 November 2025, sesuai dengan surat edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen).
Dalam upacara, tentu ada pembina upacara yang berperan untuk menyampaikan renungan, refleksi, dan amanat pada peringatan Hari Guru Nasional itu. Amanat akan menambah khidmat suasana upacara sekaligus menjadi pijakan agar guru-guru semakin berkualitas dan sejahtera.
Berikut ini 5 contoh amanat untuk pembinca upacara yang disampaikan pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2025.
5 Contoh Teks Amanat Upacara Hari Guru Nasional 2025
Teks Amanat Upacara Hari Guru Nasional 2025 #1
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati, para guru dan tenaga kependidikan,
Yang saya banggakan, para peserta didik,
Serta seluruh hadirin upacara Hari Guru Nasional yang berbahagia.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, hari ini kita dapat melaksanakan upacara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025 dalam keadaan sehat, penuh semangat, dan tetap teguh dalam cita-cita memajukan pendidikan Indonesia.
Hadirin yang saya hormati,
Peringatan Hari Guru Nasional bukan sekadar seremoni tahunan. Hari ini adalah momentum penting bagi seluruh bangsa Indonesia untuk menghormati, mengenang, serta menghargai jasa-jasa guru sebagai pilar utama kemajuan peradaban. Tempat kita berdiri hari ini, kemampuan kita berpikir, bermimpi, dan melangkah ke masa depan, semua tidak lepas dari peran seorang guru.
Tema peringatan Hari Guru Nasional tahun ini mengajak kita untuk terus memperkuat pendidikan yang adaptif, inklusif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Di era perubahan yang cepat, ketika kecerdasan buatan, teknologi digital, dan inovasi semakin mempengaruhi cara kita hidup dan belajar, guru tetap menjadi kompas moral dan fondasi karakter. Teknologi dapat membantu proses pembelajaran, tetapi karakter, nilai, dan budi pekerti hanya dapat diwariskan oleh sentuhan hati seorang guru.
Saudara-saudara sekalian,
Tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Guru dituntut bukan hanya mengajar, tetapi juga membimbing, menginspirasi, dan memfasilitasi peserta didik agar mampu berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, serta berkomunikasi dengan baik. Guru juga berperan menghadirkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Untuk itu, pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan wajib memberikan dukungan nyata kepada guru: dukungan untuk meningkatkan kompetensi, kesejahteraan, fasilitas mengajar, serta ruang untuk terus berkembang.
Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru Indonesia, mulai dari guru PAUD hingga guru di tingkat menengah, dari daerah perkotaan hingga pelosok negeri, yang tanpa lelah mendedikasikan diri bagi masa depan bangsa. Terima kasih atas kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan Bapak/Ibu dalam mendidik generasi muda, bahkan ketika harus menghadapi keterbatasan sarana dan prasarana.
Kepada para peserta didik yang saya banggakan,
Perlu kalian ingat, menghormati guru adalah bagian dari membangun karakter diri. Keberhasilan kalian pada masa depan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, melainkan juga oleh sikap menghargai orang yang telah membimbing kalian. Maka dari itu, pada momen Hari Guru Nasional ini, saya mengajak seluruh peserta didik untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada guru-guru kalian. Tunjukkan dengan disiplin, dengan semangat belajar, dan dengan perilaku yang mencerminkan budi pekerti yang luhur.
Hadirin sekalian,
Di tengah perubahan global, Indonesia membutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, tangguh, berakhlak mulia, serta mampu berkontribusi bagi masyarakat. Dan hal tersebut tidak mungkin terwujud tanpa sosok guru yang teguh dalam tugas dan panggilan jiwanya. Karena itu, Hari Guru Nasional tahun ini juga menjadi panggilan bagi kita semua untuk terus memperkuat sinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mari bersama-sama memastikan bahwa guru-guru kita diberi kesempatan yang layak untuk belajar, berkarya, dan berinovasi.
Sebelum saya mengakhiri amanat ini, izinkan saya mengajak seluruh hadirin untuk mengheningkan cipta sejenak di dalam hati, mengenang jasa para guru kita yang telah mendahului, atau yang kini masih setia mengabdi tanpa pamrih di seluruh penjuru negeri. Semoga segala kebaikan mereka menjadi amal jariyah yang tidak putus.
Hadirin yang berbahagia,
Akhirnya, pada momen yang mulia ini saya mengajak kita semua menjadikan Hari Guru Nasional 2025 sebagai titik awal semakin kuatnya komitmen kita dalam membangun pendidikan Indonesia yang unggul dan berkarakter. Mari kita hormati, kita hargai, dan kita dukung para guru, karena dari tangan-tangan merekalah masa depan bangsa dibentuk.
Demikian amanat yang dapat saya sampaikan.
Terima kasih atas perhatian dan kerja sama seluruh hadirin.
Dirgahayu Guru Nasional 2025.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Teks Amanat Upacara Hari Guru Nasional 2025 #2
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Yang saya hormati para guru dan tenaga kependidikan,
Yang saya banggakan seluruh peserta didik,
Serta segenap hadirin yang berbahagia.
Pada pagi yang penuh makna ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat-Nya, kita dapat melaksanakan upacara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025 dengan rasa syukur dan penuh penghormatan kepada para pendidik bangsa.
Hadirin yang saya hormati,
Tema Hari Guru Nasional tahun ini adalah "Guru Hebat Indonesia Kuat." Tema ini bukan hanya slogan, tetapi sebuah penegasan bahwa kekuatan sebuah bangsa berawal dari kualitas para pendidiknya. Guru yang hebat akan melahirkan generasi yang berkarakter, berpengetahuan, dan berdaya saing tinggi. Guru yang hebat tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga memiliki hati yang tulus untuk membimbing dan menginspirasi.
Era saat ini menuntut perubahan besar dalam pola pikir dan sistem pendidikan. Teknologi berkembang dengan cepat, informasi begitu mudah diakses, dan tantangan global semakin kompleks. Namun di tengah dinamika ini, guru tetap menjadi pilar penentu arah pendidikan. Sebab teknologi tidak dapat menggantikan keteladanan, empati, dan nilai moral yang ditanamkan oleh seorang guru.
Hadirin sekalian,
Pada kesempatan ini, izinkan saya menegaskan kembali betapa pentingnya peran guru dalam membangun Indonesia. Guru bukan hanya penyampai materi pelajaran, tetapi juga pembentuk karakter. Di tangan guru, nilai integritas, kedisiplinan, rasa hormat, dan empati ditanamkan kepada generasi muda. Guru adalah orang yang pertama kali mengenalkan arti tanggung jawab, kerja keras, dan cita-cita.
Kita menyadari bahwa tugas guru bukanlah tugas mudah. Banyak guru yang harus menghadapi keterbatasan fasilitas, jarak tempuh yang jauh, bahkan tantangan sosial dan ekonomi di lingkungannya. Namun segala keterbatasan itu tidak menyurutkan semangat para guru untuk tetap hadir, tetap mengajar, dan tetap menginspirasi. Untuk semua itu, kami menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya.
Para peserta didik yang saya banggakan,
Peringatan Hari Guru Nasional bukan hanya untuk mengenang jasa guru, tetapi juga untuk mengingatkan kalian tentang pentingnya menghargai mereka. Jadikanlah sikap hormat, disiplin, dan kesungguhan belajar sebagai wujud terima kasih kalian kepada guru. Ingatlah bahwa keberhasilan di masa depan bukan hanya hasil dari kecerdasan, tetapi juga dari bimbingan dan doa guru yang menemani kalian setiap hari.
Hadirin yang berbahagia,
Hari Guru Nasional 2025 juga menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan harus bekerja bersama untuk mendukung guru dalam menjalankan tugas. Dukungan ini mencakup peningkatan kompetensi, kesejahteraan, serta fasilitas yang memadai, agar guru dapat terus berkembang dan berinovasi.
Kita ingin menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, aman, dan merdeka. Lingkungan yang mendorong kreativitas, memiliki ruang untuk dialog, dan memberikan kesempatan bagi setiap anak untuk berkembang sesuai potensinya. Semua ini hanya bisa terwujud jika kita bersama-sama menguatkan peran guru sebagai garda terdepan pendidikan.
Sebelum mengakhiri amanat ini, marilah kita sejenak merenung dan mengenang jasa para guru kita, baik yang masih mengajar maupun yang telah wafat. Semoga segala ilmu, pengorbanan, dan ketulusan mereka mendapat balasan terbaik dari Tuhan Yang Maha Pengasih.
Hadirin sekalian,
Dengan semangat Hari Guru Nasional, marilah kita wujudkan pendidikan Indonesia yang lebih maju, berkarakter, dan berdaya saing. Mari kita dukung penuh para guru, karena ketika guru menjadi hebat, maka Indonesia pasti menjadi kuat, sejalan dengan tema kita: "Guru Hebat Indonesia Kuat."
Demikian amanat yang dapat saya sampaikan.
Terima kasih atas perhatian dan kebersamaan kita pada hari ini.
Selamat Hari Guru Nasional 2025.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Teks Amanat Upacara Hari Guru Nasional 2025 #3
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Yang saya hormati para guru dan tenaga kependidikan,
Yang saya banggakan para peserta didik,
Serta seluruh hadirin yang berbahagia.
Pada hari ini kita berkumpul dalam semangat kebersamaan untuk memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2025, sebuah momentum penting untuk merefleksikan kembali peran besar para pendidik dalam perjalanan bangsa ini.
Peringatan tahun ini mengusung tema "Guru Hebat Indonesia Kuat." Tema ini mengandung makna mendalam: bahwa kekuatan bangsa di masa depan hanya dapat terwujud jika kita memiliki guru-guru yang berkualitas, terlindungi, dihargai, dan tentu saja, sejahtera.
Hadirin yang saya hormati,
Tidak dapat dipungkiri bahwa guru adalah garda terdepan pembangunan sumber daya manusia. Mereka tidak hanya mendidik, tetapi juga menanamkan karakter bangsa. Namun dalam realitasnya, banyak guru masih menghadapi berbagai tantangan: mulai dari beban administrasi yang berat, keterbatasan fasilitas, hingga kesejahteraan yang belum merata.
Ada guru honorer yang telah puluhan tahun mengabdi, namun belum mendapatkan kepastian karier. Ada guru di pedalaman yang setiap hari harus menempuh perjalanan panjang hanya untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan.
Oleh karena itu, Hari Guru Nasional 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali bahwa dukungan terhadap guru bukanlah pilihan, tetapi keharusan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menempatkan guru sebagai prioritas, bukan pelengkap. Guru harus mendapatkan hak untuk bekerja dalam kondisi yang manusiawi, profesional, dan layak.
Saudara-saudara sekalian,
Pemerintah bersama berbagai pemangku kepentingan terus berupaya memperkuat kualitas pendidikan melalui program peningkatan kompetensi, pelatihan, pengembangan kurikulum, dan pemerataan akses digital.
Namun upaya tersebut tidak akan bermakna tanpa diiringi peningkatan kesejahteraan dan perlindungan bagi guru. Kita harus memastikan bahwa guru dapat menjalankan tugas tanpa kekhawatiran akan nasib dan masa depannya. Guru yang sejahtera akan mengajar dengan tenang; guru yang dihargai akan mengajar dengan sepenuh hati.
Kita juga perlu mendorong masyarakat untuk lebih menghargai guru-tidak hanya pada hari ini, tetapi setiap hari. Menghormati guru adalah bagian dari membangun budaya pendidikan yang sehat. Lingkungan yang baik bagi guru adalah fondasi bagi lahirnya anak-anak yang berkarakter dan berprestasi.
Peserta didik yang saya banggakan,
Ketahuilah bahwa di balik setiap kemajuan yang kalian capai, ada guru yang selalu menemani, membimbing, dan mendoakan kalian. Balaslah jasa mereka dengan sikap hormat, disiplin, kerja keras, dan kesungguhan dalam meraih impian. Jadikan Hari Guru Nasional ini sebagai pengingat bahwa keberhasilan kalian adalah kebanggaan bagi guru-guru kalian.
Hadirin yang berbahagia,
Tema "Guru Hebat Indonesia Kuat" menegaskan bahwa masa depan bangsa tidak dapat dilepaskan dari kesejahteraan guru. Karena itu, mari kita bersama-sama memperjuangkan ekosistem pendidikan yang lebih baik: mulai dari kebijakan pemerintah, dukungan masyarakat, hingga peran keluarga dalam menghormati dan mendukung profesi guru.
Sebelum saya mengakhiri amanat ini, marilah kita sejenak merenungi besarnya jasa para guru yang telah mendahului kita ataupun yang hingga kini masih setia mengabdi. Semoga perjuangan mereka menjadi amal yang terus mengalir dan memberi inspirasi bagi generasi berikutnya.
Demikian amanat yang dapat saya sampaikan.
Selamat Hari Guru Nasional 2025.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Teks Amanat Upacara Hari Guru Nasional 2025 #4
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Yang saya hormati para guru,
Yang saya banggakan para peserta didik,
Serta seluruh hadirin yang saya muliakan.
Hari ini, kita berdiri dalam suasana yang penuh haru, penuh syukur, dan penuh perenungan. Kita hadir untuk memperingati Hari Guru Nasional, sebuah hari yang selalu mengetuk nurani kita tentang betapa berharganya sosok yang sering kali tidak meminta apa-apa, tetapi memberi begitu banyak.
Tahun ini, kita mengusung tema "Guru Hebat Indonesia Kuat." Tema itu bukan hanya slogan, tetapi cermin dari kenyataan bahwa kekuatan sebuah bangsa lahir dari ruang kelas, dari papan tulis yang sederhana, dari suara seorang guru yang dengan sabar membimbing anak-anak bangsa.
Hadirin yang saya hormati,
Jika kita mau jujur, banyak dari kita berdiri hari ini karena tangan seorang guru. Gurulah yang pertama kali mengajari kita menulis nama sendiri. Gurulah yang sabar mengajarkan kita arti keberanian ketika kita takut berbicara. Gurulah yang memperbaiki kesalahan kita tanpa menghakimi. Dan gurulah yang sering kali tetap memikirkan masa depan kita, bahkan setelah kita lupa mengucapkan terima kasih.
Namun di balik semua ketulusan itu, masih banyak guru yang harus berjuang dalam senyap. Ada guru yang bangun sebelum matahari terbit, berjalan kaki melewati ladang atau memanjat bukit agar bisa mengajar murid-muridnya. Ada guru yang mengajar di kelas berlantai tanah, dengan listrik yang kadang menyala, kadang padam. Ada guru honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi, tetapi masih menunggu kepastian nasib. Ada pula guru yang menahan letih, menahan sedih, agar tetap tersenyum di depan murid-muridnya.
Hadirin yang mulia,
Karena itu, Hari Guru Nasional bukan hanya untuk memberi ucapan selamat. Hari ini adalah pengingat bahwa bangsa ini harus berdiri membela kesejahteraan guru. Guru bukan mesin yang bekerja tanpa lelah; guru adalah manusia dengan keluarga, dengan kebutuhan, dengan impian. Sudah saatnya mereka mendapatkan pengakuan yang layak, perlindungan yang jelas, dan kesejahteraan yang manusiawi.
Saudara-saudara yang saya hormati,
Support untuk guru bukan sekadar kebijakan di atas kertas. Ini tentang memberi ruang agar guru dapat berkembang. Ini tentang memastikan mereka tidak terjebak dalam beban administrasi yang berlebihan. Ini tentang menghadirkan fasilitas pendidikan yang layak. Ini tentang memastikan tidak ada lagi guru yang hidup dalam ketidakpastian.
Para peserta didik yang saya sayangi,
Lihatlah wajah para guru kalian. Di balik senyum mereka, ada harapan besar agar kalian menjadi anak-anak yang baik, berakhlak, dan bermanfaat. Pada momen ini, saya mengajak kalian untuk menunjukkan rasa hormat yang tulus: belajarlah dengan sungguh-sungguh, dengarkan nasihat mereka, dan ingatlah bahwa keberhasilan kalian kelak adalah kebahagiaan terbesar bagi guru-guru kalian.
Hadirin yang berbahagia,
Sebelum amanat ini saya akhiri, marilah kita mengheningkan cipta dalam hati-bagi guru-guru yang telah mendahului kita, yang telah memberikan ilmu dengan segala keterbatasan. Semoga amal mereka menjadi cahaya bagi generasi yang terus tumbuh.
Akhirnya, marilah kita jadikan Hari Guru Nasional 2025 ini sebagai titik balik. Titik balik untuk lebih menghormati guru, lebih melindungi guru, dan lebih menyejahterakan guru.
Demikian amanat yang dapat saya sampaikan.
Selamat Hari Guru Nasional 2025.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Teks Amanat Upacara Hari Guru Nasional 2025 #5
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang saya hormati para guru,
Yang saya banggakan para peserta didik,
Serta seluruh hadirin yang berbahagia.
Hari ini kita kembali mendapatkan kesempatan berharga untuk memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2025. Tahun ini kita kembali diingatkan bahwa kekuatan sebuah bangsa bertumpu pada kekuatan pendidiknya. Tema kita, "Guru Hebat Indonesia Kuat", bukan hanya sebuah gagasan indah, melainkan kenyataan yang terus dibuktikan oleh para guru di seluruh penjuru negeri.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam setiap perjalanan bangsa ini, selalu ada nama-nama guru yang mengukir jejak sunyi. Jejak yang kadang tidak tertulis dalam sejarah, tetapi melekat dalam karakter setiap anak yang mereka didik. Kita sering mendengar bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tetapi sesungguhnya, mereka adalah pahlawan dengan banyak jasa.
Izinkan saya menceritakan satu kisah inspiratif yang mewakili ribuan kisah guru di luar sana.
Kocap tercerita, di sebuah desa terpencil di Nusa Tenggara Timur, ada seorang guru bernama Ibu Maria. Setiap hari, beliau berjalan lebih dari lima kilometer melewati bukit dan hutan kecil untuk mencapai sekolah. Tidak ada kendaraan, tidak ada jalan mulus, dan kadang-kadang, ketika musim hujan datang, beliau harus menyeberangi sungai kecil yang arusnya cukup deras.
Namun Ibu Maria tidak pernah absen. Bahkan ketika sepatu satu-satunya robek, beliau tetap mengajar dengan sandal jepit yang sudah tipis. Ketika buku-buku habis, beliau membuat lembar kerja sendiri dari kertas bekas. Ketika listrik padam berhari-hari, beliau memakai lampu minyak untuk menyiapkan materi pembelajaran.
Dan yang lebih mengharukan, suatu hari seorang murid bertanya,
"Bu, kenapa Ibu tidak pernah marah meskipun kami sering terlambat?"
Dengan tersenyum Ibu Maria menjawab,
"Saya tidak marah, Nak. Saya hanya ingin kalian tahu bahwa ilmu harus terus dicari, meskipun hidup sering menyulitkan kita."
Hadirin yang saya muliakan,
Ibu Maria dalam kisah itu mungkin sebatas rekaan, meski benar ada berita tentang Ibu Guru Maria yang digaji hanya Rp 75 ribu setahun. Tetapi, kisah yang tadi itu adalah gambaran nyata dari ribuan guru Indonesia. Guru yang tetap mengajar meski digaji belum layak.
Guru yang tetap tersenyum meski fasilitas tidak mendukung. Guru yang tetap hadir meski harus berjuang lebih keras dari kita semua.
Kisah ini menyadarkan kita bahwa guru tidak hanya butuh pujian, tetapi butuh dukungan nyata. Butuh penghargaan yang pantas. Butuh jaminan kesejahteraan. Sebab guru yang sejahtera adalah kunci terciptanya generasi yang kuat.
Saudara-saudara sekalian,
Hari Guru Nasional tidak boleh berhenti pada seremonial. Ini adalah panggilan bagi kita semua: Pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan-untuk memberikan ruang lebih luas bagi guru agar bisa berkembang. Kita harus memastikan bahwa tidak ada lagi guru yang terbebani administrasi yang menguras waktu mengajar. Tidak ada lagi guru honorer yang hidup dalam ketidakpastian. Tidak ada lagi guru yang kesulitan mengakses pelatihan dan teknologi.
Guru membutuhkan dukungan, bukan sekadar ucapan. Guru membutuhkan kesejahteraan, bukan sekadar harapan.
Para peserta didik yang saya cintai,
Saya ingin kalian tahu bahwa di balik setiap tulisan kalian, ada guru yang melatih kesabaran.
Di balik setiap keberhasilan kalian, ada guru yang diam-diam mendoakan kalian.
Dan di balik setiap kegagalan yang kalian alami, ada guru yang tidak pernah menyerah memperbaiki cara mengajar mereka.
Balaslah itu semua dengan menghormati mereka. Dengan belajar sungguh-sungguh. Dengan menjaga nama baik sekolah dan keluarga kalian. Karena hormat kepada guru adalah langkah pertama menuju masa depan yang terang.
Hadirin yang berbahagia,
Sebelum saya mengakhiri amanat ini, marilah kita hening sejenak, mengenang guru-guru kita yang telah berpulang, yang telah mengajari kita arti kehidupan, dan yang telah mewariskan cahaya ilmu bagi bangsa.
Akhirnya, marilah kita jadikan Hari Guru Nasional 2025 sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita. Bahwa kita ingin guru yang semakin dihargai. Guru yang semakin sejahtera. Guru yang semakin kuat. Karena hanya dengan guru yang hebatlah, Indonesia dapat berdiri tegak dan melangkah jauh ke depan.
Selamat Hari Guru Nasional 2025.
Guru Hebat, Indonesia Kuat.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Simak Video "Video: Seputar Bulan Guru Nasional yang Dirayakan Selama Bulan November "
(tey/tey)