Bagaimana jadinya jika masa depan dunia ditentukan oleh ingatan seseorang dari ratusan tahun lalu? Assassins Creed menjawabnya dengan perpaduan aksi futuristik dan sejarah berdarah. Di tangan sutradara Justin Kurzel, kisah ini berkembang menjadi perjalanan intens tentang warisan, kebebasan, dan pertarungan abadi antara penguasa dan pemberontak.
Film ini dibintangi oleh Michael Fassbender sebagai Callum Lynch dan leluhurnya, Aguilar de Nerha. Sosok ilmuwan cerdas Sofia Rikkin diperankan oleh Marion Cotillard, sementara sang ayah yang ambisius, Alan Rikkin, dimainkan oleh Jeremy Irons. Turut hadir pula Charlotte Rampling, Brendan Gleeson, dan Michael K. Williams yang memperkaya cerita dengan karakter penuh intrik dan misteri.
Assassins Creed yang dirilis pada 2016 lalu dijadwalkan tayang di Bioskop Trans TV, Kamis (13/11/2025) pukul 23.00 WIB.
Sinopsis Film Assassins Creed di Bioskop Trans TV
Kisah dimulai ketika Callum Lynch, seorang pria dijatuhi hukuman mati atas kasus pembunuhan. Dunia menganggapnya sudah tiada, tapi kenyataannya ia dibangkitkan oleh perusahaan rahasia bernama Abstergo Industries. Di tangan ilmuwan Sofia Rikkin, Callum menjadi subjek percobaan teknologi bernama Animus, mesin yang memungkinkan seseorang mengakses kenangan leluhurnya melalui DNA.
Lewat mesin itu, Callum masuk ke masa lalu dan menjalani hidup Aguilar de Nerha, seorang anggota ordo Assassin di abad ke-15 Spanyol. Di tengah konflik besar melawan ordo Templar, Aguilar berjuang mempertahankan kebebasan manusia dari kekuasaan mutlak. Setiap kali Callum masuk ke Animus, batas antara dirinya dan Aguilar makin kabur, membuat ia sulit membedakan mana kenyataan dan mana kenangan yang diwariskan.
Abstergo mengklaim penelitian ini demi perdamaian dunia, tapi perlahan Callum menyadari ada kepentingan gelap di baliknya. Mereka bukan ingin menghapus kekerasan, melainkan mengendalikan pikiran manusia melalui benda legendaris bernama Apple of Eden, artefak yang dipercaya menyimpan rahasia kehendak bebas. Di sinilah Callum mulai memahami bahwa darah Assassin dalam dirinya bukan kutukan, melainkan panggilan untuk melawan.
Pertempuran pun dimulai. Callum menggunakan kemampuan yang diwarisi dari Aguilar, melompat dari ketinggian, berlari di dinding, dan bertarung dengan presisi mematikan. Bersama beberapa tahanan lain yang juga keturunan Assassin, ia berusaha keluar dari fasilitas Abstergo dan menggagalkan rencana besar para Templar.
Namun seiring waktu, Callum mulai kehilangan kendali atas dirinya. Suara dan bayangan Aguilar terus menghantuinya, seolah masa lalu ingin berbicara langsung kepadanya. Ia mulai merasakan tugas leluhurnya belum selesai, peperangan kuno itu masih berlanjut di dunia modern yang tampak damai.
Apakah Callum benar-benar menemukan kebebasannya, atau justru menjadi bagian dari permainan yang lebih besar dari yang ia sadari?
(iqk/iqk)