Semangat gotong royong masyarakat Desa Ujungsemi, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, patut diapresiasi. Berkat swadaya dan kebersamaan warga, Taman Makam Pahlawan (TMP) Ujungsemi yang dulunya terbengkalai kini menjelma menjadi tempat yang asri, nyaman, dan layak dikunjungi para peziarah.
Dalam dua tahun terakhir, warga bahu-membahu membangun berbagai fasilitas di kompleks makam para pejuang, mulai dari pagar keliling, aula, musala, hingga toilet. Semua itu dilakukan tanpa bantuan dari pihak luar, melainkan murni dari dana swadaya dan kerja keras masyarakat setempat.
Sekretaris Majelis Makam Pahlawan (MMP) Desa Ujungsemi, Suwarma menuturkan, ide pembangunan fasilitas TMP bermula dari keprihatinan warga terhadap kondisi makam yang tidak terawat.
"Dulu tempat ini dipenuhi rumput liar dan terkesan angker. Padahal di sinilah para pahlawan yang gugur dalam pertempuran 10 November 1947 dimakamkan. Kami merasa wajib menjaga dan menghormati pengorbanan mereka," ujar Suwarma.
Ia menambahkan, pembangunan dilakukan secara bertahap sejak 2023, menyesuaikan dengan dana yang terkumpul dari warga. Tahap pertama dimulai dari pembangunan aula untuk tempat berteduh, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan musala dan toilet.
"Kami tidak bisa menyebutkan angka pastinya, tapi biaya yang sudah digunakan mencapai ratusan juta Rupiah. Semua hasil gotong royong warga," tambahnya.
Meski pembangunan belum sepenuhnya rampung, Suwarma berharap pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November mendatang, TMP Ujungsemi sudah bisa digunakan untuk kegiatan doa bersama dan tabur bunga. Tradisi ini, katanya, sempat terhenti beberapa tahun terakhir dan akan kembali dihidupkan oleh komunitas masyarakat desa.
"Sudah empat atau lima tahun tidak ada lagi upacara dan tabur bunga di sini. Tahun ini kami ingin menghidupkan lagi semangat itu," ujarnya penuh haru.
Sementara itu, salah satu warga Desa Ujungsemi, Narsiwan mengungkapkan, jumlah peziarah ke TMP meningkat pesat seiring perbaikan fasilitas. Setiap hari, sekitar 30 hingga 60 orang datang untuk berdoa, tak hanya dari Ujungsemi, tapi juga dari desa-desa sekitar hingga wilayah Kabupaten Indramayu.
"Doa bersama sudah jadi kegiatan rutin setiap malam, mulai pukul 20.00 sampai 22.00 WIB. Pesertanya paling sedikit 30 orang," jelasnya.
Di TMP Ujungsemi kini dimakamkan 71 jasad pejuang kemerdekaan, sebagian besar tanpa nama. Hanya 24 nama yang terukir di atas prasasti yang ditandatangani oleh Camat Kaliwedi, Abdul Ajid, pada tahun 2009.
Bagi warga Ujungsemi, pembangunan TMP ini bukan sekadar memperindah lingkungan, tetapi juga bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada para Syuhada yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa.
"Kami ingin tempat ini menjadi simbol semangat perjuangan dan pengingat bagi generasi muda agar tidak melupakan jasa para pahlawan," tutupnya.
Simak Video "Video: Wamenaker Noel Kena OTT, Kaesang Ingatkan Kader PSI Jangan Korupsi"
(mso/mso)